Anak Habiskan Banyak Waktu Main Ponsel Pintar? Ini Solusinya

Bagi seorang anak yang sedang membutuhkan perhatian, tentunya akan membuat frustasi orang tua apabila mereka sibuk dengan ponsel pintarnya. Kecuali orang tua mereka adalah bagian dari 4000 orang yang telah menggunakan EasyPeasy.

Easy Peasy merupakan sebuah aplikasi berisikan permainan dan video – video pendek yang dibuat oleh seorang peneliti sosial asal Amerika bernama Jen Lexmond. Video – video pendek di dalam aplikasi memperlihatkan bagaimana cara orang tua untuk bermain, mendemonstrasikan permainan yang dapat menangkap imajinasi anak – anak usia taman kanak – kanak.

“Saya selalu sangat bersemangat dengan gagasan bahwa orang tidak seharusnya terhalang oleh latar belakang mereka,” ujar Jen.

“Begitu banyak yang terjadi pada orang-orang dalam kehidupan yang berawal mengerikan di usia muda mereka,” imbuhnya.

Setelah lulus dari Universitas Warwick, Jen memimpin sebuah program di Demos, London, yang mempelajari perbedaan antara anak yang punya dan tidak punya akan menghasilkan sebuah kekerasan pada anak.

Penemuannya yang sangat mencolok adalah konsistensi level yang diterima dari orang tua mereka berada di bawah lima. Sementara ini merupakan sebuah penentu sukses atau tidaknya mereka ketika dewasa nanti.

Di dalam laporannya, Jen menjelaskan bahwa perkembangan otak dan karakter anak sangat penting pada awal – awal pertumbuhan seorang anak.

Jen mendapatkan ide untuk EasyPeasy ketika ia mendengar adanya dukungan pendanaan untuk ide inovative guna memberikan bantuan kepada anak – anak di Inggris. Dimana hampir setengahnya kekurangan kemampuan dasar yang tidak diperoleh sebelum mereka masuk sekolah.

Termasuk didalamnya kemampuan untuk memperhatikan atau fokus pada sebuah hal atau mendengarkan sebuah cerita. Hal tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Ekuitas Kesehatan dari Univeritas College di London. Untuk itulah Jen mencoba memikirkan ide untuk hal yang mudah melalui sebuah permainan yang membangkitkan semangat.

“Permainan di EasyPeasy dirancang khusus untuk mendukung interaksi hangat dan konsisten antara kedua orang tua dan anak-anak,” ujar Jen.

“Otak anak – anak berkembang dengan cepat di usia dini, ini merupakan investasi yang akan memberikan manfaat besar ketika mereka dewasa nanti,” jelas Jen.

Pada bulan November 2016, hasil penelitian Universitas Oxford telah memperlihatkan EasyPeasy telah membuat dampak yang berarti dalam meningkatkan kesiapan anak ketika memasuki sekolah. Khususnya kemampuan mereka untuk mengontrol emosi, mengatasi kemunduran dan fokus.

“Jenis keahlian seperti ini semakin penting karena ekonomi yang juga berubah. Jadi, orang harus mampu mengelola dirinya dengan baik,” ujar Jen.

Jen pun telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 750,000 poundsterling atau sekitar 13 miliar rupiah. Semua itu berasal dari investor khusus dampak sosial, dermawan, lembaga dan pemerintah Inggris. Ia berharap timnya akan dapat mengembangkan aplikasi EasyPeasy ke bahasa lain selain bahasa Inggris, sehingga nanti dapat diluncurkan di negara – negara lain.(hh)

Sumber