Inovasi Jawaban untuk Hadapi Tantangan Transformasi Digital di Indonesia

Jakarta – Pameran teknologi digital pertama bertajuk NXT Indonesia 2018 akan digelar pada 24-26 Oktober mendatang di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Acara tersebut diadakan bersamaan dengan kegiatan tahunan Communic Indonesia serta pameran dan konferensi Broadcast Indonesia.

Dengan cepatnya perkembangan ICT global saat ini, maka NXT Indonesia hadir untuk lebih menyoroti pada perkembangan teknologi baru dan solusi bagi perusahaan, termasuk Augmented Reality / Virtual Reality, Big Data, Cloud, Cybersecurity, Internet of Things (IoT), Robotika, dan Kecerdasan Buatan (AI).

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Kristiono, mengatakan bahwa pameran ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat Indonesia untuk belajar fungsi yang lebih luas dari teknologi digital. Dengan begitu, penggunaan teknologi digital di Indonesia akan jadi lebih merata.

“Bukan hanya pelaku ekonomi yang bisa menggunakan platform tapi ini harus menjadi platform yang lebih meratakan juga. Bisa digunakan semua level. Ini challenge bagi kita semua, bisa enggak technology platform ini meratakan semua? Nah itu dia yang kita usahakan saat ini,” ujar Kristiono, dalam jumpa pers yang digelar di Jakarta, Selasa (9/10).

Mengutip penelitian dari McKinsey & Company, infrastruktur digital di Indonesia akan membawa peluang positif, hingga 150 milyar dolar, terhadap perekonomian global dunia di tahun 2025. Apalagi, Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia, mencapai 143,26 juta orang atau lebih dari 50% total penduduk di Indonesia.

Namun, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) melihat masih banyak tantangan yang dihadapi oleh Indonesia untuk mampu beradaptasi dengan transformasi digital.

“Kita menghadapi tantangan baru untuk dapat beradaptasi di era transormasi digital yang terus berevolusi, mulai dari keterbatasan akses, kesiapan infrastruktur, hingga keterbatasan akses pendanaan bagi start-up. Karenanya, kita perlu beragam perangkat canggih agar seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan akses TIK yang memadai. Inovasi inilah yang akan menjawab setiap tantangan tranformasi digital yang dialami di Indonesia,” ujar Kristiono.

Sistem cerdas dan TIK memegang peranan penting dalam menyukseskan tercapainya industri 4.0 di Indonesia. Untuk mendukung target tersebut, pemerintah mencanangkan pemetaan industri 4.0 yang berfokus pada empat teknologi, termasuk IoT dan penggunaan teknologi digital untuk industri (big data, AR, Cloud, cybersecurity).

Saat ini pemerintah mengembangkan Palapa Ring, atau sebuah proyek serat optik sepanjang 36,000 km di 440 kota di Indonesia, demi mendukung tercapainya akses internet berkecepatan tinggi yang merata di tahun 2019.

“Indonesia merupakan negara dengan potensi ekonomi yang luar biasa. Dengan besarnya dukungan serta terpenuhinya pembangunan dan akses TIK yang memadai, negara ini pasti akan terus mengalami kemajuan yang pesat,” katanya.

Acara ini mempertemukan lebih dari 45 pembicara eksekutif di bidang teknologi dan telekomunikasi dari berbagai pengalaman dan keahliannya, lewat sesi konferensi Indonesia Digital Summit 2018.

Sejumlah sosok-sosok berpengaruh di balik Facebook, Telkomtelstra, Tokopedia, Alibaba Cloud, The Jakarta Post Digital, Mcafee, Gojek dan masih banyak lagi, untuk membahas tentang pemetaan infrastruktur digital, digitalisasi ekonomi, hingga berbagai tren big data yang membawa inovasi baru di dalam bisnis.

Lebih dari 100 eksibitor akan berpartisipasi dalam pameran yang diperkirakan akan mendatangkan 5,000 buyers dan profesional di industri yang terkait.

Rangkaian kegiatan acara pameran dan konfrensi tersebut terselenggara berkat dukungan penuh dari MASTEL, Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), dan Kemkominfo Indonesia.

Untuk informasi lebih detail mengenai acara tersebut, kunjungi: https://www.nxtindonesia.com, https://www.communicindonesia.com, dan https://www.broadcast-indonesia.com.(hh)