Akses Media Sosial Terbanyak di Indonesia

Berdasarkan keterangan dari Kementrian Komunikasi dan Informasi sebagian besar pemakaian internet di masyarakat Indonesia digunakan untuk mengakses konten media sosial.

Menurut Ismali Cawidu, Kepala Biro Humas Keminfokom, berdasarkan data yang di peroleh mayoritas pemakai internet di Indonesia mengakses konten media sosial. Keterangan ini disampaikannya pada saat diadakannya diskusi di Gedung Pertemuan Ilmiah Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis lalu.

Saat ini saja sudah sekitar 124 juta pengguna yang menggunakan seluler berbasis Android untuk mengakses internet. Dengan jumlah pengguna sebanyak itu, maka bisa memberikan pemasukan ke kas negara hingga Rp. 14 triliun yang datang dari para operator seluler di Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa telah dilakukan himbauan terhadap masyarakat agar tidak sering menggunakan internet untuk mengakses medsos. Disarankan untuk melihat atau mengakses konten lain yang jenisnya lebih kearah pendidikan. Namun karena sudah merupakan bagian dari rutinitas maka hal ini sulit, apalagi sekarang bisa membuka medsos dimana saja.

Sekarang ini konten yang terdapat di medsos sudah tidak lagi melalui sensor atau penyaringan, sampai-sampai banyak juga konten berbau pornografi sudah dianggap sesuatu yang biasa dan wajar di medsos mana saja.

Masuknya jumlah laporan atau keluhan dari masyarakat ke KPI untuk tayangan-tayangan yang tidak memberikan pendidikan sama sekali sudah masuk hingga sebesar 34.407 dan angka ini terus bertambah tiap – tiap tahunnya.

Sekarang ini rakyat sudah tidak perlu bingung lagi untuk mendapatkan informasi, karena untuk informasi sudah bisa di akses lewat cara online. Dan untuk ini hanyak dibutuhkan koneksi internet melalui paket data yang dapat digunakan di seluler.

Apalagi banyak masyarakat yang sudah lebih percaya pada media ketimbang untuk mengecek mengenai fakta sebetulnya. Bahkan untuk mengecek atau mengomentari sebuah informasi itu benar atau tidak sudah berkurang. Ini disebabkan oleh banyaknya informasi yang diterima sehingga membuat mereka jenuh. Ditambah media online juga memberikan informasi tanpa adanya kejelasan yang pasti karena mengejar jam tayang saja.

Perlu adanya dukungan untuk pelaku usaha dibidang media agar menayangkan atau memberikan informasi yang lebih mendidik. Walaupun masih besar adanya pelanggaran dari program-program yang ada saat ini. Namun upaya pemantauan terus menerus perlu dilakukan, menurut Aliem Febri Sonny, Ketua KPID Sulsel.

Untuk itulah di adakan sebuah forum diskusi yang dibuka oleh Dedet Surya Nandika, yang didampingi Dekan Fisip Unhas Prof Andi Alimuddin Unde serta di moderatori oleh Igbal Sultan. Forum diskusi tersebut diramaikan oleh mahasiswa dan para awak media cetak dan elektronik.