Mesin Kecerdasan Buatan Google Dapat Buat Sistem Lebih Baik Daripada Pembuatnya

Pada bulan Mei 2017, perusahaan teknologi raksasa Google memperlihat proyek AutoML, sebuah sistem kecerdasan buatan yang desain untuk membuat sistem kecerdasan buatan lain yang lebih canggih.

Sekarang Google telah mengumumkan bahwa AutoML telah membuat sebuah terobosan baru pada kemampuan belajar dari mesin. Para peneliti telah mengembangkan aplikasi yang dapat belajar untuk membuat sebuah aplikasi dengan desain yang lebih canggih dari pada yang dibuat para peneliti yang membuatnya.

Saat ini mesin telah mampu mengajari mesin – mesin lainnya. Baru – baru ini sistem AutoML telah memecahkan rekor untuk membuat kategori berdasarkan konten yang mereka miliki. Walaupun itu sebuah tugas yang mudah, AutoML juga telah mengalahkan sistem buatan manusia pada tugas yang lebih rumit sebagai bagian dari sebuah robot tanpa pengendali dan augmented reality. Pada tugas ini AutoML mendapatkan nilai 43 persen sementara manusia 39 persen. Ini merupakan hasil yang significant, bahkan di Google sendiri hanya beberapa orang yang memiliki keahlian untuk mendesain sistem kecerdasan yang baru.

Sebuah keahlian yang sangat langka dan diperlukan untuk otomatisasi pada teknologi ini, dimana nantinya akan merubah industri secara keseluruhan.

“Saat ini mesin – mesin ini dibuat oleh mesin yang bisa belajar sendiri untuk membuatnya dan hanya sedikit jumlah para ilmuwan di dunia saat ini yang memiliki keahlian seperti itu,” ujar CEO Google, Sundar Pichai.

“Kami ingin memungkinkan ratusan dan ribuan pengembang melakukan hal tersebut,” lanjutnya.

Desain dari AutoML berdasarkan analisa dari hasil dan kinerja sebuah model. Ini memungkinkan perbaikan – perbaikan dilakukan pada model dasar. Proses ini dilakukan berulang – ulang ribuan kali dan setiap prototipe yang baru lebih efisien dari sebelumnya. Hasilnya, sebuah prototipe baru lebih cerdas dan mampu berpikir sendiri.

Perangkat Lunak Mesin Belajar Google Dapat Buat Kode Lebih Baik daripada Pembuatnya

Teknologi ini nantinya menjadi awal dari sebuah proses yang akan membantu penelitian dibidang kecerdasan buatan.

Kebanyakan pekerjaan yang dilakukan adalah meniru cara kerja dari jaringan saraf pada manusia dan memberikan masukan lebih banyak data. Ini adalah sebuah pekerjaan yang mudah bagi mesin setelah mereka dilatih. Bagian paling sulit adalah meniru bagaimana struktur dari otak manusia untuk menyelesaikan sebuah masalah yang rumit.

Walaupun demikian sistem kecerdasan buatan bisa saja melakukan kesalahan, bisa disebabkan koneksi, atau yang berhubungan dengan ethnic dan identitas jenis kelamin. Apabila para pengembang meluangkan waktu lebih lama untuk mambuat sistem ini, maka mereka akan memiliki cukup waktu untuk memantau dan memperbaikinya.

Memang saat ini masih dalam sebuah proyek penelitian, tapi Google ingin menyempurnakan AutoML hingga mampu berfungsi cukup baik untuk digunakan para programmer pada sebuah aplikasi yang berguna. Apabila mereka berhasil, AutoML akan memberikan dampak yang baik bagi Google. CEO Google juga mengatakan bahwa Google nantinya ingin membuat AutoML tersedia diluar Google.(hh)

Sumber