Jakarta – Penipuan dengan cara phishing melalui email kian meningkat. Bahkan di Amerika pihak FBI telah mengeluarkan peringatan menengenai hal tersebut. Sebuah situs bernama Komando.com telah menyediakan informasi bagaimana cara terbaik untuk melakukan pencegahan.
Walaupun ada himbauan dari para ahli dan bahkan FBI, separuh dari pengguna komputer tidak menghiraukannya, bahkan terkadang kita tahu itu memang baik. Setidaknya, itulah hasil yang telah ditemukan dari studi yang dilakukan oleh Friedrich Alexander University.
Bagaimana penelitian itu dilakukan
Cara penelitian ini dilakukan ialah dengan mengirim dua versi e-mail yang berbeda berupa email phishing dan pesan melalui Facebook untuk 1.700 mahasiswa. Salah satu versi email mentargetkan siswa dengan nama pertama mereka, sementara versi yang lain tidak memiliki tujuan alamat siapa pun.
Sementara itu, hal yang sama dilakukan untuk pesan Facebook, tapi perlu dicatat bahwa pesan-pesan yang dikirim dari pengguna Facebook palsu itu menggunakan sepuluh nama yang paling umum sesuai kelompok usia mereka.
Dari kedua contoh email dan pesan tersebut, memiliki dorongan agar penerima mau mengklik dan melihat foto dari pesta malam tahun baru, pada saat studi tersebut dilakukan, tepatnya satu minggu sebelumnya. Ketika siswa membuka tautan pada email dan pesan, mereka akan melihat halaman yang berisi pesan “Access Denied”.
Hasil penelitian
Hasilnya tidaklah terlalu baik, bahkan bisa lebih buruk.
- 56 persen dari penerima email yang memiliki nama penerima membuka tautan.
- 37 persen dari penerima pesan Facebook nama penerima membuka tautan.
- 20 persen dari penerima email tanpa nama penerima membuka tautan.
- 42 persen dari penerima pesan Facebook tanpa nama penerima membuka tautan.
Mengapa hal itu terjadi?
Penyebabnya adalah adanya rasa penasaran. Ternyata para mahasiswa tersebut tidak pernah mendengar pepatah “curiosity killed the cat”, yang artinya rasa ingin tahu yang berlebihan dapat membawa masalah.
Sebanyak 78 persen dari siswa yang disurvei mengatakan mereka tahu risiko mengklik link yang tidak dikenal.
Dari 78 persen, 20 persen penerima email mengaku membuka tautannya dan 16 persen pengguna Facebook mengakui hal yang sama. Namun, pada kenyataannya mereka berbohong, dari hasil statistik sebenarnya menunjukkan bahwa sebanyak 45 persen dan 25 persen ternyata membuka tautan tersebut.
Bagaimana untuk tetap aman dan menghindari penipuan melalui email
Jika Anda mendapatkan permintaan teman dari salah seorang teman yang Anda, pastikanlah bahwa mereka benar teman dari teman anda. Dan selalu waspada terhadap permintaan teman dari orang yang Anda tidak kenal.
Berhati-hatilah ketika hendak membuka sebuah tautan. Jangan buka tautan yang akan mengarahkan Anda ke situs yang berbeda. Sebenarnya Anda dapat membuka situs – situs itu sendiri tanpa menggunakan tautan yang disediakan.
Apabila Anda tidak yakin bisa melihat tanda-tanda tersebut, klik tautan berikut ini guna mengikuti tes IQ phishing,untuk melihat apakah Anda dapat membedakan e-mail asli dan yang palsu.