Jakarta – Proyek pembangunan infrastruktur Palapa Ring Barat (PRB) telah resmi dimulai, pada Senin(17/10/2016), peletakan batu pertama dilakukan di Pantai Taman Pasir Panjang Indah, Singkawang, Kalimantan Barat. Seperti dilansir dari Kompas Tekno.
Pada kesempatan itu Menkominfo Rudiantara menyampaikan bahwa dengan adanya konsep Palapa Ring, maka seluruh ibu kota kabupaten dan kotamadya di Indonesia akan segera merasakan internet berkecepatan tinggi, melalui koneksi serta infrastruktur broadband yang akan dibangun.
Proyek Palapa Ring Barat adalah hasil kolaborasi Kemenkominfo bersama PT Palapa Ring Barat yang merupakan Badan Usaha Pelaksana Proyek.
“Seluruh Indonesia ada 514 Kabupaten/Kota, yang saat ini sudah terhubung baru 400, jadi masih ada 114 lagi yang belum terhubung,” kata Rudiantara, seperti dikutip dari Kompas Tekno.
Ia juga menjelaskan saat ini ada 114 Kabupatan kota yang tidak memiliki koneksi internet. Sementara ini baru ada sekitar 57 kabupaten/kota, yang telah dibuatkan jaringan baru oleh para operator.
“Jadi sisanya ada 57, nah inilah yang akan kita bangun dengan menggunakan skema kerja sama antara pemerintah dengan badan usaha,” terangnya.
Kota Singkawang sendiri merupakan salah satu titik dari 57 titik baru yang nantinya akan terhubung ke titik yang sudah ada.
Ditargetkan lima kabupaten diprovinsi Riau akan terjangkau melalui Proyek Palapa Ring Barat, yaitu Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Lingga, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Meranti serta Kabupaten Bengkalis yang merupakan bagian dari Kepulauan Riau.
Disamping ke lima kabupaten itu, melalui Proyek Palapa Barat akan terjangkau juga enam kabupaten/kota yang menjadi titik interkoneksi yang menggunakan serat optik sebagai tulang punggung, yang telah didirikan oleh para operator telekomunikasi.
Lamanya pengerjaan dari proyek Palapa Ring Barat ini, akan memakan waktu selama 18 bulan, sementara pemakaian kabel pada proyek ini akan membutuhkan kabel sepanjang 2.000 kilometer.
“Proyek Palapa Ring Paket Barat memiliki nilai investasi mencapai Rp. 3.48 Triliun dengan masa konsesi selama 15 tahun,” pungkasnya.