Grab tengah melakukan proses pembelian atas Kudo sebuah perusahaan pembayaran online di Indonesia. Dimana proses pembelian tersebut merupakan akusisi terbesar yang dilakukan oleh Grab.
Seperti dilansir dari TechCrunch kesepakatan tersebut akan segera diumumkan minggu ini. Reuters merupakan sumber pertama yang melaporkan mengenai adanya kesepakatan tersebut. Nilai transaksi diperkirakan akan lebih dari 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,32 triliun, tetapi ada juga yang menginformasikan nilainya masih dibawah angka yang diperkirakan.
Sementara pihak Grab sendiri menolak untuk memberikan pernyataan terhadap adanya laporan tersebut.
Akusisi yang pernah dilakukan Grab sebelumnya adalah pada sebuah start up di Tiongkok bernama Youche pada tahun 2013. Kesepakatan dilakukan di kantor Grab di Tiongkok, hal tersebut merupakan salah satu bagian dari rekayasa globalnya. Namun kali ini Grab mengeluarkan lebih banyak dana untuk sebuah kesepatakan yang lebih penting.
Grab saat ini bernilai sekitar 3 milyar dollar AS, dan belum lama ini telah berniat untuk melakukan investasi di Indonesia dengan total dana yang disiapkan sebesar 700 juta dollar AS. Dimana sebesar 100 juta dollar AS telah disiapkan untuk investasi pada startup lokal.
Pada bulan September lalu, Grab telah memperoleh dana tambahan sebesar 750 juta dollar AS. Indonesia sendiri merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan jumlah populasi penduduknya lebih dari 250 juta. Sementara itu Uber juga tengah meningkatkan konsentrasinya di Indonesia dikarenakan kegagalan usahanya di Tiongkok.
Sistem pembayaran merupakan fokus utama dari Grab, karena ini akan membuatnya berbeda dari Uber dan pesaing lokalnya Go-Jek, dimana tahun lalu mendapatkan dana tambahan sebesar 550 juta dollar AS. Sistem pembayaran ini juga akan membantu Grab nantinya untuk memenangkan bisnisnya karena menyediakan solusi bagi pasar di Indonesia.
“Ini adalah masalah nyata yang saya pikir memang perlu sebuah solusi dengan cara yang belum pernah ada di pasar saat ini. 80-90 persen pasar di Indonesia banyak yang belum memiliki akses ke pembayaran via ponsel, perbankan modern, atau kartu kredit, dimana kami melihat itu sangat penting untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia, ” ujar Presiden Grab, Ming Maa pada TechCrunch dalam sebuah wawancara.
Kudo sendiri telah memiliki pengalaman tiga tahun dalam sistem pembayaran online, ini tentunya sangat sesuai. Bukan saja karena fokusnya di Indonesia, tapi ia dapat langsung digunakan tanpa menggunakan kartu kredit, rekening bank, bahkan dapat digunakan untuk melakukan pembelian online.
Pada awalnya tersedia kios – kios ditempat umum yang menyediakan penjualan poinnya. Namun, akhirnya berkembang menjadi sebuah sistem yang mendukung pejualan melalui agen – agen. Dimana setiap agen Kudo yang memiliki lisensi dapat mengunduh aplikasi pada perangkat Android mereka dan menjual produk pada pelanggan atau membelikan barang yang dibutuhkan melalui situs e-commerce.(hh)