Dalam waktu dua bulan lagi, Google akan mulai meminta para pengembang aplikasi Android untuk memberikan peringatan dan penjelasan apa yang mereka akan lakukan dengan data pribadi pengguna yang mereka minta.
Google telah mengembangkan pelaksanaan kebijakan terhadap software yang tidak di inginkan di perangkat Android. Hal ini juga merupakan bagian dari usaha mereka melindungi pengguna dari aplikasi yang menipu dan terlalu mengganggu.
Dalam waktu 60 hari sistem Google Safe Browsing akan memperingatkan pengguna mobile ketika mereka menggunakan aplikasi apa saja yang mengumpulkan data pengguna tanpa sepengetahuan mereka. Peringatan yang sama akan muncul ketika pengguna Android mengunjungi sebuah situs yang memiliki tautan ke aplikasi yang mengumpulkan data pribadi tanpa ijin.
Pengembang aplikasi yang menangani data pribadi pengguna, termasuk alamat email, nomor telepon atau data perangkat lain akan diminta menyertakan pesan yang mengingatkan para pengguna bahwa mereka menentukan kebijakan pribadi mereka sendiri juga.
Bagi para pengembang aplikasi yang mengumpulkan data pengguna untuk tujuan yang tidak ada hubungannya dengan fungsi utama aplikasi harus memberikan penjelasan kenapa mereka mengumpulkan data, dan akan digunakan untuk keperluan apa. Para pengguna perlu memberikan persetujuan terlebih dahulu sebelum aplikasi dapat digunakan.
“Persyaratan mengenai pengumpulan data ini diterapkan pada semua fungsi aplikasi,” ujar Paul Stanton yang merupakan anggota dari tim Google Safe Browsing di dalam sebuah blog.
Sebagai contoh, Paul mengatakan sebuah aplikasi tidak akan di ijinkan untuk mengirimkan data yang tidak ada hubungannya dengan aplikasi selama aplikasi analitik dan sesi pelaporan kerusakan tanpa sebelumnya memberitahukan pengguna apa yang dilakukannya dan kenapa memerlukan ijin untuk transmisi tersebut.
Persyaratan tersebut diberlakukan pada semua aplikasi Android yang tersedia di Google Play store dan juga yang diunduh langsung ke perangkat Android diluar app store.
Disamping itu dalam rangka pengembangan penerapannya, Google juga menerbitkan petunjuk baru untuk pengembang, bagaimana aplikasi di Google Play harus menyediakan penjelasan dan bagaimana menangani data pribadi pengguna.
Selain itu, bagian persyaratan lainnya adalah Google akan menghubungi para pengembang aplikasi guna memastikan setiap data yang mereka kumpulkan sesuai dengan prinsip perlindungan data pribadi di US-EU .
Google menjelaskan bahwa aplikasi yang tidak diinginkan adalah aplikasi atau sistem yang menipu atau mencoba mengelabui pengguna agar memasang aplikasi tersebut dengan menjanjikan proposisi palsu. Aplikasi yang gagal untuk menjelaskan fungsi mereka serta berperilaku tidak semestinya atau sulit dihapus termasuk dalam klasifikasi aplikasi yang tidak diinginkan.
Selama ini Google telah melakukan pengelolaan terhadap aplikasi yang tidak diinginkan dan memiliki potensi berbahaya, seperti sengaja dibuat untuk menyebarkan malware. Pada bulan Mei tahun ini, Google telah mengumumkan sebuah layanan bernama Play Protect, sebuah sistem yang memindai aplikasi Android pada perangkat pengguna untuk mendeteksi aplikasi yang berpotensi membahayakan pengguna.
Saat ini Google juga menawarkan daftar rekomendasi umum mengenai apa saja yang dapat dilakukan oleh para pengembang Android guna memastikan aplikasi mereka tidak ditandai sebagai aplikasi yang berpotensi membahayakan penggunanya.(hh)