Inggris dan AS Lawan Balik ‘Agresi’ Rusia di Dunia Maya

Inggris dan AS telah mengeluarkan peringatan resmi tentang adanya “aktivitas maya yang jahat” oleh Rusia di tengah peringatan bahwa hubungan dengan Moskow telah mencapai titik terendah selama ini.

Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) bekerja sama dengan FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS untuk mengeluarkan peringatan teknis bersama yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam rangka menghadapi ancaman keamanan di sektor publik dan swasta.

Para pejabat berwenang mengatakan bahwa langkah tersebut telah direncanakan beberapa waktu yang lalu dan secara tidak langsung terkait dengan serangan rudal yang dipimpin AS selama akhir pekan di sekutu Rusia, Suriah.

Namun, kepala eksekutif NCSC Ciaran Martin mengatakan bahwa itu adalah momen penting dalam perlawanan terhadap agresi Rusia di dunia maya sementara Gedung Putih bersumpah untuk menggunakan semua elemen kekuatan nasional untuk memerangi ancaman.

Hal ini diungkapkan ketika menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov memperingatkan hubungan Timur-Barat sekarang lebih buruk daripada selama perang dingin. Menyusul adanya serangan terhadap Suriah dan pertikaian diplomatik yang tidak baik atas serangan gas saraf di Salisbury.

Dalam sebuah pernyataan bersama Inggris-AS mengatakan bahwa keadaan perangkat jaringan AS dan Inggris, ditambah dengan kampanye pemerintah Rusia untuk mengeksploitasi perangkat ini telah mengancam keselamatan, keamanan dan kesejahteraan ekonomi di negara mereka.

Sementara itu, dalam briefing bersama dengan pejabat AS, Ciaran Martin mengatakan mereka telah melihat adanya penargetan berkelanjutan dari berbagai entitas selama beberapa bulan dengan jutaan mesin di sekitar kata kunci yang ditargetkan.

Para aktor yang disponsori negara Rusia diketahui menggunakan router yang dikompromikan untuk melakukan spoofing dan serangan untuk mendukung spionase , sehingga berpotensi meletakkan dasar untuk operasi ofensif masa depan”.

“Mereka berada di sekitar kita untuk mencoba menguasai konektivitas, dalam hal ini mereka menargetkan penyedia layanan internet. Sehingga mereka akan mendapatkan akses ke pelanggan mereka dalam rangka mendapatkan kontrol atas perangkat dan memungkinkan mereka tidak hanya memata-matai organisasi utama tetapi organisasi yang mereka hubungkan,” jelas Ciaran Martin.

Koordinator keamanan Siber Gedung Putih, Rob Joyce mengatakan, “Setelah mereka memiliki router, mereka akan mendapatkan semua lalu lintas untuk mengumpulkan kredensial dan kata sandi, sekaligus memantau semua lalu lintas”.

Ciaran Martin juga menyampaikan bahwa sebagian besar penargetan di Inggris telah ditujukan untuk badan-badan pemerintah dan infrastruktur nasional yang kritis. Sementara para pejabat AS mengatakan baik itu perusahaan besar hingga kantor rumah kecil dapat terkena dampaknya.

Di dalam pernyataan bersama tersebut juga mengatakan adanya berbagai sumber termasuk organisasi riset dan sekutu keamanan swasta dan sektor publik , telah melaporkan adanya kegiatan tersebut kepada pemerintah AS dan Inggris.

“Ini merupakan yang pertama kalinya menghubungkan serangan Siber ke Rusia, AS dan Inggris, pada saat yang sama, mengeluarkan saran bersama untuk industri mengenai bagaimana mengelola risiko dari adanya serangan,” ujar Ciaran Martin.

“Ini menandai langkah penting dalam perjuangan kami melawan agresi yang disponsori negara di dunia siber,” imbuhnya.

“Pemerintah Inggris akan terus bekerja sama dengan pemerintah AS, sekutu internasional dan mitra industri lainnya untuk mengekspos perilaku siber Rusia yang tidak dapat diterima, sehingga mereka harus bertanggung jawab atas tindakan mereka,” pungkasnya.(hh)

Sumber