Go-Jek Akan Ekspansi Usahanya ke Luar Negeri

Go-Jek perusahaan transportasi online akan mulai mengembangkan usahanya ke luar negeri. Dana sebesar 500 juta dolar telah disiapkan untuk membuka empat pasar baru di Vietnam, Thailand, Singapura dan Filipina selama beberapa bulan ke depan. Hal ini diumumkan oleh perusahaan startup tersebut pada hari Kamis.

Pihak Go-Jek mengatakan bahwa langkah pengembangan usaha tersebut akan memberikan “dukungan teknologi dan keahlian” bagi tim pendiri lokal di masing-masing negara yang akan menjadi pasar baru mereka. Perusahaan-perusahaan lokal itu nantinya akan menentukan merek dan identitas mereka sendiri dan bekerja untuk mendapatkan daya tarik.

“Kami telah mengunjungi semua negara tersebut dan kami merasa solusi yang telah kami berikan di Indonesia mungkin akan cocok untuk negara-negara itu,” kata Andre Soelistyo, presiden Go-Jek, seperti dikutip dari CNBC.

Go-Jek sendiri awalnya dimulai sebagai perusahaan transportasi online khusus untuk kendaraan roda dua dan kemudian mengembangkan usahanya pada pengiriman makanan, belanjaan dan pembayaran. Tahun lalu, Go-Jek telah membeli tiga perusahaan teknologi keuangan atau fintech, yang ditujukan untuk meningkatkan kehadirannya di sektor pembayaran digital Indonesia.

Layanan perusahaan tersebut digunakan di 50 kota di seluruh Indonesia dan didukung oleh investor terkenal seperti Temasek Holdings dari Singapura dan raksasa teknologi asal Cina Tencent.

Adanya ekspansi ke pasar baru yang dilakukan oleh Go-Jek akan meningkatkan persaingan dengan Grab, perusahaan yang memiliki layanan serupa seperti pembayaran digital, transportasi, dan pengiriman makanan yang berbasis di Singapura..

Pada bulan Maret, Uber telah menjual bisnisnya di Asia Tenggara kepada Grab. Hal ini tentu memperkuat posisi Grab di pasar individu di seluruh wilayah.

Tetapi Andre Soelistyo mengatakan bahwa dengan adanya penggabungan itu membuat pengguna dan stakeholder lainnya di pasar baru akan lebih siap menyambut kehadiran Go-Jek, karena itu akan memberi mereka pilihan alternatif.

“Dengan adanya persaingan, penawaran layanan akan jauh lebih baik, semua pemain dipaksa untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik. Hal itu akan menguntungkan bagi konsumen,” katanya.

Awal tahun ini, Google juga telah melakukan investasi di Go-Jek dan mengatakan langkah itu sejalan dengan ambisi raksasa teknologi itu untuk menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia dan bisnis start-up. Namun Google tidak mengungkapkan berapa nilai yang mereka investasikan di Go-Jek.

Seperti dilaporkan oleh Reuters, Go-Jek sendiri telah mendapatkan pendanaan sekitar 1,5 miliar dolar pada penggalangan dana di bulan Februari. Nilai tersebut telah melebihi target awalnya sebesar $ 1,2 miliar. Perusahaan start-up tersebut kini bernilai 5 miliar dolar berdasarkan database milik PitchBook.(hh)

Sumber