Internet of Things adalah hasil dari konvergensi teknologi penginderaan, komputasi, dan jaringan, yang memungkinkan perangkat dari berbagai ukuran dan kemampuan komputasi untuk berkomunikasi.
Fisikawan teoretis terkenal Michio Kaku menyatakan bahwa beberapa tahun yang lalu “hari ini, ponsel telah memiliki kekuatan komputer lebih besar daripada yang dimiliki NASA pada tahun 1969, ketika menempatkan dua astronot di bulan.”
Ponsel pindat adalah salah satu di antara banyak perangkat yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan menghitung dalam kehidupan kita. Dari peralatan rumah tangga seperti lemari es, hingga kendaraan modern dan perangkat pintar yang dapat dikenakan, perangkat semacam itu membentuk apa yang kemudian dikenal sebagai Internet of Things — mereka memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan Internet serta antara berbagai perangkat dalam jarak dekat. Sehingga menghasilkan data yang dapat menjadi sangat penting bagi masyarakat kita.
Pentingnya data yang dihasilkan oleh Internet of Things telah ditinjau dalam Internet of Things dan data mining dari aplikasi hingga teknik dan sistem. Data ini dapat mengaktifkan aplikasi untuk perawatan kesehatan, seperti pemantauan pasien jarak jauh dan mereka yang menderita penyakit dengan kondisi kronis.
Selain itu, manajemen energi, misalnya, jaringan pintar untuk distribusi dan penyimpanan energi yang efisien dan untuk aplikasi kota pintar, termasuk manajemen lalu lintas di kota-kota besar untuk mengurangi kemacetan.
Namun, realisasi aplikasi semacam itu dalam skala besar, menghadapi beberapa hambatan, termasuk masalah komputasi dan komunikasi, dan masalah dengan privasi data.
Enabler utama aplikasi Internet of Things adalah metode penambangan data dan pembelajaran mesin yang sudah lama ada yang mampu mengekstraksi pola menarik dari data dan membangun model. Pola dan model tersebut dapat digunakan oleh pengguna teknologi Internet of Things untuk mewujudkan aplikasi-aplikasi yang disebutkan di atas.
Metode-metode ini dapat dikategorikan dan masing-masing kategori dapat melayani satu atau lebih aplikasi potensial. Dengan adanya kategorisasi ini dapat mempertimbangkan peningkatan kekuatan perangkat kecil, sehingga memungkinkan apa yang disebut sebagai komputasi analitik, di mana metode penambangan data yang intensif secara komputasi dapat berjalan pada perangkat kecil, seperti ponsel pintar.(hh)