Windows 7 Dihentikan Korea Selatan Beralih ke Linux

Korea Selatan telah menjadi negara terbaru yang akan menetapkan rencana untuk memigrasikan sistem computer pemerintahnya ke Linux. Hal ini dilakukan terkait dengan berakhirnya dukungan terhadap Windows 7.

Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan telah mengonfirmasikan bahwa pihaknya telah melakukan perubahan terkait masalah biaya, serta berusaha menghentikan cengkeraman sistem operasi tunggal yang ada saat ini dalam hal ini Windows.

Sudah dipastikan dalam waktu beberapa bulan mendatang sistem komputer yang masih menggunakan Windows 7 perlu ditingkatkan ke Windows 10, sebelum Windows 7 dihentikan dukungannya pada bulan Januari.

Di dalam dokumen tidak disebutkan masalah jadwal, atau jenis distro Linux yang akan digunakan. Sementara Korea Utara sudah menggunakan distro Linux khusus yang disebut Red Star, tetapi memiliki banyak kelemahan keamanan.

Biaya migrasi tersebut akan memakan biaya sekitar 655 juta dolar. Masih belum jelas berapa banyak biaya yang bisa dihemat. Memang, tidak terbayangkan jika Microsoft akan menginventasikan uangnya ke Korea Selatan agar Korea Selatan mau mengubah pikirannya.

Namun sepertinya biaya tersebut tidak membuat Korea Selatan tidak berhenti dengan rencananya untuk melakukan peluncuran uji coba yang nantinya akan menguji infrastruktur dan keamanannya menjelang peralihan total.

Namun, disisi lain juga timbul kekhawatiran terkait masalah kompatibilitas dari sistem yang sudah ada, khususnya mengenai aplikasi web yang ada, ekstranet, intranet dan lain-lain terkait perangkat lunak.

Bisa jadi saat ini Microsoft juga sudah tidak peduli dengan penjualan sistem operasinya. Perusahaan di bawah CEO Satya Nadella itu telah memfokuskan diri mereka pada layanan cloud dan telah menghasilkan jauh lebih banyak uang dari Azure daripada Windows. Jadi apabila ada beberapa perusahaan memutuskan untuk menggunakan sistem operasi alternative, maka hal ini bukanlah masalah yang terlalu besar.

Apapun versi Linux yang akhirnya dipilih, maka tidak diragukan lagi akan membutuhkan penyesuaian dan dukungan berkelanjutan, tetapi itu masih akan menjadi alternative yang jauh lebih murah daripada Microsoft.(hh)