Peneliti di Meta, perusahaan induk Facebook, sedang mengerjakan cara baru untuk memahami apa yang terjadi di benak orang. Pada tanggal 31 Agustus, perusahaan mengumumkan bahwa ilmuwan penelitian di lab kecerdasan buatannya telah mengembangkan AI yang dapat mendengar apa yang didengar seseorang, yaitu dengan mempelajari gelombang otak mereka.
Meskipun penelitian ini masih dalam tahap yang sangat awal, penelitian ini dimaksudkan untuk menjadi landasan bagi teknologi yang dapat membantu orang dengan cedera otak traumatis yang tidak dapat berkomunikasi dengan berbicara atau mengetik. Yang terpenting, para peneliti mencoba merekam aktivitas otak ini tanpa memeriksa otak dengan elektroda, yang memerlukan pembedahan.
Menurut time.com, studi Meta AI mengamati 169 peserta dewasa sehat yang mendengar cerita dan kalimat dibacakan, ketika para ilmuwan merekam aktivitas otak mereka dengan berbagai perangkat. Para peneliti kemudian memasukkan data itu ke dalam model AI, berharap menemukan pola. Mereka menginginkan algoritme untuk mendengar atau menentukan apa yang didengarkan peserta, berdasarkan aktivitas listrik dan magnet di otak mereka.
“Kami telah mengembangkan model AI yang dapat memecahkan kode ucapan dari rekaman aktivitas otak non-invasif,” kata Jean Remi King, seorang ilmuwan peneliti di FAIR Labs. “Mengurai kode ucapan dari aktivitas otak telah menjadi tujuan lama para ahli saraf dan dokter, tetapi sebagian besar kemajuan bergantung pada teknik perekaman otak invasif,” tambahnya.
Menurut siliconangle.com, kebanyakan orang mungkin akrab dengan jenis pemindaian otak yang umum seperti pencitraan resonansi magnetik, atau MRI, dan tomografi terkomputerisasi, atau CT, yang keduanya menghasilkan gambar otak yang mendetail. Namun, mereka menunjukkan struktur daripada aktivitas. Cara terbaik hingga saat ini untuk memperjelas aktivitas yang sedang berlangsung adalah invasif, yang artinya adalah membuka tengkorak dan menempatkan elektroda langsung ke otak itu sendiri.
Namun, teknik noninvasif seperti elektroensefalogram, EEG, dan magnetoensefalografi, MEG, dapat memindai otak dari luar dan mengamati aktivitas tanpa operasi apa pun. Baik EEG dan MEG dapat mengambil snapshot aktivitas otak tingkat milidetik, yang membuatnya sempurna untuk melihat terus apa yang terjadi di otak seseorang saat mereka mendengarkan.(ra/hh)