WhatsApp, layanan pesan instan yang dikembangkan oleh Meta, memungkinkan pengguna untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan orang lain meskipun terjadi pemadaman internet. Ini dilakukan dengan cara menggunakan server proxy, yang memungkinkan pengguna untuk terhubung ke jaringan internet melalui server lain yang terhubung ke internet.
seperti dilansir dari BBC, WhatsApp sangat menghargai hak asasi manusia serta kebebasan berbicara dan berkomunikasi, sehingga mereka ingin agar kejadian pemadaman internet seperti yang terjadi di Iran “tidak pernah terjadi” lagi. Pemadaman internet merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang menghalangi orang untuk menerima bantuan mendesak maupun berkomunikasi dengan orang lain.
Oleh karena itu, WhatsApp mengajak komunitas globalnya untuk menjadi sukarelawan proxy yang membantu orang lain untuk tetap terhubung ke jaringan internet dan berkomunikasi dengan bebas. WhatsApp juga akan menyediakan panduan tentang cara mengatur server proxy tersebut, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengaktifkannya dan terhubung ke jaringan internet.
Meskipun menggunakan server proxy dapat membantu pengguna untuk terhubung ke jaringan internet, WhatsApp tetap menjamin tingkat privasi yang tinggi bagi pengguna. Pesan pribadi yang dikirim oleh pengguna akan dilindungi dengan enkripsi end-to-end, sehingga hanya pengguna dan orang yang diajak berkomunikasi yang dapat melihat pesan tersebut, dan tidak bisa dilihat oleh siapa pun di antaranya, termasuk server proxy, WhatsApp, atau Meta.
Juras Juršėnas, dari perusahaan pengumpulan data online Oxylabs, menyatakan bahwa penggunaan server proxy dapat membantu orang-orang yang memiliki pembatasan akses internet oleh pemerintah, seperti yang terjadi di Iran, untuk tetap terhubung ke WhatsApp dan internet secara gratis tanpa sensor. Hal ini akan memungkinkan orang di seluruh dunia untuk terhubung meskipun akses internet mereka diblokir oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab.(hh)