Dalam beberapa bulan ke depan, teknologi kecerdasan buatan (AI) akan semakin mempengaruhi cara kerja kita. Microsoft dan Google baru-baru ini meluncurkan fitur AI baru pada platform produktivitas mereka. OpenAI juga mengumumkan versi baru ChatGPT. Fitur AI ini sekarang lebih kuat dan lebih terlihat dalam berbagai jenis alat kerja.
Fitur baru Google memungkinkan “berdiskusi” dan “mengoreksi” tulisan dalam dokumen. Sedangkan, jika tempat kerja Anda menggunakan platform chat Slack, ChatGPT dapat berbicara dengan rekan kerja untuk membantu menulis pesan baru, merangkum percakapan dalam channel, dan sebagainya. Selain Microsoft dan Google, IBM, Amazon, Baidu, dan Tencent juga sedang mengembangkan teknologi serupa. Berbagai perusahaan startup juga sedang mengembangkan asisten penulis AI dan pembuat gambar.
Teknologi AI diharapkan dapat membuat kita lebih produktif dan menghilangkan pekerjaan berat. Namun, terdapat beberapa tantangan dalam penggunaan teknologi AI. Misalnya, pesan email yang dihasilkan AI dapat membanjiri penerima dan mengurangi produktivitas. Selain itu, teknologi baru ini mungkin menimbulkan dampak tak terduga seperti memungkinkan tindakan curang dan menghilangkan kebutuhan untuk pekerjaan tertentu.
Meskipun penggunaan teknologi ini membutuhkan adaptasi, pengembangan teknologi AI yang terintegrasi pada perangkat lunak produktivitas akan memberikan dampak besar pada cara kerja kita. Teknologi ini dapat membantu pekerjaan menghasilkan hasil yang lebih baik dan efisien, namun waktu yang dibutuhkan untuk membiasakan diri dan mengoptimalkan penggunaan teknologi baru juga perlu diperhatikan.(hh)