Sebuah aplikasi yang memungkinkan orang berkomunikasi dalam sebuah grup yang besar telah digunakan sebagai alat untuk melakukan koordinasi pertolongan korban badai di Amerika.
Seorang wanita menceritakan pengalamannya mengumpulkan pesan SOS yang diterimanya melalui aplikasi dan mengirimkan relawan dengan perahu karetnya.
Aplikasi tersebut adalah Zello, yang telah diunduh sebanyak 1 juta unduhan hanya dalam satu hari, seperti di jelaskan pihak perusahaan aplikasi tersebut pada akun Facebooknya.
Bahkan dengan adanya permintaan yang sangat tinggi, sebanyak 18 server baru telah ditambahkan. Namun, pihak Zello telah memperingatkan pengguna kalau aplikasi tersebut tidak dapat bekerja tanpa adanya sinyal data dan wi-fi. Disamping itu aplikasi tersebut akan menguras baterai ponsel pintar yang digunakan.
Saat ini Zello adalah aplikasi gratis yang paling banyak diunduh pada App Store milik Apple di Amerika. Bahkan Zello juga telah mengklaim lebih dari 110 juta unduhan dari Android, iPhone, Windows, Blackberry dan PC sejak diluncurkannya kembali pada tahun 2012.
Pihak Zello pada akun Facebooknya juga menulis, bahwa aplikasi tersebut bukanlah alat pertolongan ketika badai dan hanya akan memberikan manfaat pada bagaimana orang menggunakannya.
Selain itu, apabila status baterai ponsel dibawah 30 persen, matikan Zello, sehingga tidak akan menghabiskan daya terlalu cepat. Pengguna akan masih bisa menerima pesan notifikasi ketika seseorang mengirimkan pesan.
Seorang guru bidang jurnalisme, Holly Hartman, menulis pada akun Facebooknya bagaimana ia melakukan koordinasi dengan para relawan yang tengah melakukan pertolongan dengan menggunakan perahu, yang dikenal dengan “Cajun Navy”, dalam menanggapi panggilan pertolongan yang disebarkan melalui Zello karena jalur telekomunikasi terendam air ketika badai Harvey menyerang Texas.
Holly juga menggambarkan bagaimana ia mendengar keluarga yang terjebak di loteng rumah ketika air naik, seorang wanita khawatir akan kakeknya yang berusia 87 tahun dan anak muda yang saudara dan sepupunya telah meninggal.
Banyak sekali suara yang masuk melalui ponselnya, ada yang meminta tolong, ada juga yang mengatakan mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat aman, bahkan ada juga yang mengatakan kalau mereka terperangkap dirumahnya dan membutuhkan pertolongan menggunakan perahu.
Seorang analis dari IHS Markit, Jack Kent, mengatakan bahwa aplikasi voice (suara) memiliki kelebihan dibanding komunikasi berbasis text (tulisan) apalagi dalam keadaan darurat.
Dengan komunikasi berbasis suara, tangan menjadi bebas dan memiliki kemampuan menyebarkan informasi ke grup yang lebih besar dan juga kanal publik. Sementara komunikasi menggunakan tulisan lebih terbatas, hanya bisa langsung dan terbatas pada grup kecil.
Aplikasi pesan dari Jepang, Line, telah memiliki lebih dari 169 juta pengguna aktif per bulannya, aplikasi tersebut dikembangkan setelah gempa bumi Tohoku yang terjadi pada tahun 2011.