Badan Cyber Nasional, Penjaga Kedaulatan Cyber Indonesia

Era digital pada saat ini menurut masyarakat luas di seluruh dunia dinilai akan memudahkan kehidupan masyarakat. Nyaris semua hal dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan terkoneksi dengan jaringan internet. Semua informasi yang ingin diketahui, tersedia hanya dengan mencarinya di mesin pencarian seperti Google. Tapi, dengan semakin majunya teknologi dan semakin meningkatnya performa perangkat yang sekarang sudah dapat terhubung satu sama lain, masyarakat sekarang menjadi sedikit kurang waspada akan adanya potensi ancaman cyber yang datang.

Terdapat beberapa jenis cybercrime yang ada pada saat ini, seperti unauthorized access, illegal contents, penyebaran virus yang disengaja, data forgery, cyberstalking, carding, hacking dan cracker, dll. Indonesia setiap harinya mengalami banyak serangan cyber dan belum ada pertahanan khusus yang terkoordinasi untuk menangani masalah ini. Dengan adanya hal ini yang semakin meresahkan warga dunia khususnya Indonesia, pemerintah membentuk Badan Cyber Nasional (BCN) yang dibentuk untuk menghadapi cyber warfare. Lembaga ini dibuat karena tingginya angka serangan cyber di Indonesia sekaligus pertahanan dunia maya di Indonesia yang terpecah – pecah, maka pemerintah pun memutuskan untuk membentuk satu lembaga khusus yang bisa melakukan tugas pertahanan, pengamanan dan pemantauan ruang cyber, sekaligus pemersatu seluruh divisi cyber pemerintah secara nasional.

Badan Cyber Nasional

Badan Cyber Nasional (BCN) diharapkan mampu mengatasi serangan-serangan cyber ke Indonesia. Menurut ID-SIRTII, pada tahun 2014 saja terdapat 48,8 juta serangan cyber di Indonesia. Rata-rata, serangan tersebut diakibatkan oleh adanya aktivitas “malware”, adanya celah keamanan, kebocoran rekam jejak dan ada juga kebocoran domain. Hal itulah yang harus diatasi oleh BCN untuk menjadi pertahanan dunia cyber di Indonesia.

[MFHP]