Di Facebook, perang melawan penipuan dan informasi palsu telah dilakukan lebih baik berkat bantuan sistem kecerdasan buatan. Menurut media Amerika, layanan jejaring sosial itu telah mengembangkan model pembelajaran mesin baru yang mampu mendeteksi akun palsu. Tahun lalu, perangkat lunak ini telah berhasil menghapus lebih dari 6,6 miliar akun palsu di platform media sosial itu.
Untuk dapat mencapai hal tersebut, sistem kecerdasan buatan yang telah dikembangkan oleh Facebook itu memeriksa lebih dari 20.000 secara mendalam setiap akun. Data yang dicek masih data mentah yang dimasukkan oleh pengguna, tetapi dengan itulah data perilaku dapat terlihat. Dengan siapa ia berkomunikasi? Seberapa sering? Berapa banyak undangan yang dia kirim? Di kelompok mana dia aktif? bagaimana dia berperilaku dalam kelompok-kelompok ini? Dan lain-lain.
Sistem yang mereka kembangkan menggunakan teknologi yang disebut “Deep Entity Classification” untuk menganalisis akun Facebook yang aktif dan perilaku profil individu di seluruh platform tersebut. Sistem akan melakukan pemeriksaan pada puluhan ribu fitur, seperti jumlah teman yang meminta akun telah dikirim dan grup atau halaman yang telah bergabung atau diikuti. Yang paling penting, model pembelajaran mesin ini akan melatih kembali dirinya sendiri secara otomatis, sehingga dapat berevolusi ketika spammer beradaptasi.
Kompleksitas model ini memungkinkan Facebook berhasil melacak akun milik penipu, dalam bentuk apa pun untuk saat ini. Facebook saat ini memperkirakan bahwa sekitar 5% dari 2,98 miliar pengguna aktifnya adalah akun palsu. Dan setiap hari, Facebook terus memblokir jutaan upaya untuk membuat akun palsu yang merupakan sebuah pertarungan tanpa akhir.
Perlu disampaikan bahwa baru-baru ini, Facebook telah mengumumkan pembatalan F8 sebuah konferensi tahunan untuk para pengembang. Kegiatan ini tadinya akan berlangsung pada 5 dan 6 Mei 2020 di San Jose.
“F8 adalah acara yang sangat penting bagi Facebook, tetapi kita harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan para mitra pengembang kami, karyawan kami dan semua pihak yang membantu dalam realisasi F8”, jelas Konstantinos Papamiltiadis, direktur kemitraan di Facebook , dalam sebuah blog.
Setiap tahun, konferensi F8 merupakan kesempatan bagi Facebook untuk menghadirkan produk dan teknologi baru. Karena itu dengan adanya pembatalan ini merupakan kehilangan informasi yang berharga. Inilah sebabnya mengapa Facebook mencari alternatif. Facebook berencana untuk menyelenggarakan acara secara lokal dan juga akan menayangkannya secara langsung.(hh)