Surakarta, Indonesia, Oktober 31, 2023 – Para pemangku kepentingan dalam ekosistem 5G, menggalang kekuatan bersama dengan menyelenggarakan KTT industri bertajuk 5G Ecosystem Acceleration for Indonesia Digital Vision 2030 & 2045 di 5G park pertama di Indonesia, Solo Techno Park. KTT ini diselenggarakan sebagai bagian dari 5G live network dan 5G live use case, sebuah kolaborasi pertama dan paling terintegrasi di antara para operator, vendor yang didukung oleh pemerintah, asosiasi industri, dan akademisi di Indonesia.
Pertemuan ini menampilkan wawasan bisnis mengenai tren bisnis saat ini, tantangan, dan peluang untuk mengeksplorasi kasus-kasus penggunaan 5G yang dapat diadopsi untuk 5G to consumer, 5G to home, and 5G to business in Indonesia. Diskusi ini juga mencakup topik-topik utama, seperti peta jalan spektrum, persyaratan milestone, dan penyelarasan mekanisme harga lisensi berdasarkan bisnis, ekosistem, dan tolok ukur global, yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempercepat manfaat Industri TIK bagi transformasi digital Indonesia. Selain itu, pertemuan ini juga menyoroti persyaratan infrastruktur 5G untuk mendukung kasus penggunaan 5G berdasarkan kategori, kepentingan, dan target bisnis, termasuk konektivitas serat optic sebagai kebutuhan mendasar untuk memberikan pengalaman pengguna 5G.
Hadir untuk mengumumkan konsensus bersama tentang 5G adalah Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika, Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian, Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan, Herlan Wijanarko, Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Tbk, Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta, Adiwinahyu Basuki Sigit, Direktur Sales Telkomsel, Peng Song, Corporate Senior Vice President, President of ICT Strategy & Marketing, Huawei, serta banyak perwakilan dari vendor, operator, dan juga para akademisi. Ekosistem 5G menyerukan kesiapan serta spektrum baru yang terjangkau untuk mendukung pertumbuhan industri seluler yang berkelanjutan dan menjadi pilar utama TIK untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Dalam sambutan kuncinya, Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika, mengatakan bahwa Indonesia memiliki target untuk menjadi 5 besar Ekonomi Global pada tahun 2045, dan Infrastruktur TIK merupakan pilar utama dari rencana jangka menengah dan jangka panjang Visi Digital Indonesia.
“Untuk mencapai visi tersebut terkait infrastruktur 5G di Indonesia, kami fokus untuk memastikan pemerataan cakupan dan konektivitas internet berkecepatan tinggi yang berkualitas di seluruh Indonesia. Inisiatif bersama yang kami lakukan hari ini yang mempertemukan seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem 5G sangat penting untuk mendorong kolaborasi multisektor yang lebih luas dalam mempercepat transformasi digital dan membantu memacu pertumbuhan ekonomi digital,” kata Budi.
Menurut Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), perencanaan alokasi spektrum untuk mendukung 5G dan infrastruktur full-fiber untuk mempercepat pengembangan ekosistem 5G harus didefinisikan ulang agar selaras dengan perkiraan permintaan dan kebutuhan industri, sehingga dapat menjadi penghasil pendapatan bagi industri dan kesejahteraan masyarakat.
“Benchmark dan use case global juga penting untuk diadopsi di Indonesia sesuai dengan kebutuhan dan sasaran strategis,” ujar Sarwoto, seraya menambahkan bahwa penggunaan 5G untuk memonetisasi infrastruktur TIK dan meningkatkan pertumbuhan bisnis industri juga harus selaras dengan sasaran strategis TIK nasional dalam rangka akselerasi transformasi digital.
Para analis memperkirakan bahwa investasi bisnis di Indonesia akan meningkat sebesar Rp591 triliun dan Rp719 triliun pada tahun 2030 dan 2035, masing-masing jika jaringan konektivitas 5G dan full-fiber telah diimplementasikan sepenuhnya.
Setelah penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kota Surakarta dan Telkomsel, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berharap internet 5G ini dapat menghidupkan kembali kota Surakarta sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi kota Surakarta untuk menjadi kota 5G yang dapat menjadi rujukan bagi kota-kota lain di Indonesia.
Direktur Sales Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit lebih lanjut menambahkan, “Sebagai perusahaan telekomunikasi digital yang menjadi penyedia jaringan dan layanan 5G pertama di Indonesia, dalam upaya mencapai Visi Digital Indonesia 2030 dan 2045, Telkomsel berkomitmen untuk mengambil peran terdepan dalam mengembangkan dan memperkuat ekosistem layanan 5G di Indonesia. Kami akan mendorong pemanfaatan seluruh keunggulan aset infrastruktur, teknologi terkini, dan talenta digital yang kami miliki untuk terus membuka lebih banyak peluang kolaborasi dengan pemerintah, mitra di industri telekomunikasi, akademisi dan masyarakat. Dengan Semangat Indonesia, kami bertekad untuk terus menghadirkan terobosan layanan 5G yang inovatif, melalui sinergi yang juga telah dibangun bersama Mastel dan seluruh pemangku kepentingan, agar dapat mengakselerasikan masa depan digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh bangsa Indonesia.”
Sementara itu, Peng Song, Senior Vice President Corporate dan President ICT Strategy & Marketing Huawei, berbicara pada acara tersebut mengenai perkembangan 5G terkini di seluruh dunia dalam hal penerapan jaringan, pengembangan pengguna, pembangunan ekosistem, pengalaman digital, aplikasi industri, dan nilai bisnis. Ia mengatakan keberhasilan Indonesia di bidang 4G dan pencapaian operator global yang memelopori 5G telah meletakkan landasan yang kuat bagi perkembangan 5G di Indonesia. Ia merekomendasikan agar Indonesia mempercepat peluncuran 5G agar bisa merasakan manfaat besar yang dibawa oleh 5G sebelumnya.
Selama 40 tahun terakhir, terobosan teknologi telah berulang kali mendukung upaya pemulihan selama krisis ekonomi global. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak negara telah menggunakan investasi infrastruktur TIK untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Peng menyatakan, “Dalam dunia fisik, kereta berkecepatan tinggi Whoosh baru-baru ini diluncurkan untuk membantu mendorong restrukturisasi ekonomi dan pertumbuhan PDB di Indonesia. Di dunia digital, 5G memainkan peran serupa. Selain memungkinkan peningkatan besar dalam pengalaman digital bagi konsumen, 5G dan teknologi digital lainnya seperti komputasi awan dan IoT semakin diintegrasikan ke dalam ekonomi riil untuk menciptakan nilai ekonomi yang lebih besar. Investasi pada kereta api berkecepatan tinggi menghasilkan keuntungan dan nilai finansial tambahan. Demikian pula, investasi pada 5G akan memberikan keuntungan lebih besar dan menciptakan nilai lebih besar bagi babak baru pertumbuhan ekonomi di Indonesia.”
Selama KTT, Huawei menampilkan beberapa kasus penggunaan 5G: 5G Giga Experience, untuk menunjukkan kecepatan internet 5G dalam Gigabit per detik; 5G Smart Broadcast, untuk menunjukkan siaran langsung oleh Jaringan 5G; 5G VR/AR di Smart Solo, untuk menunjukkan pariwisata pintar 5G to B di Solo; dan 5G FWA ke Smart Home, untuk menunjukkan Smart Home.
Dalam KTT ini turut hadir ZTE yang menampilkan berbagai inovasi, seperti Cloud PC yang dapat mengintegrasikan komputasi awan, virtualisasi, AI, big data, dan 5G secara mulus, serta Smart Helmet yang menggabungkan konektivitas 5G, GPS, kamera, dan interkom, meningkatkan manajemen tradisional menjadi mode manajemen keamanan pintar. Selain itu, ZTE juga memperkenalkan beberapa kasus penggunaan 5G untuk Smart Manufacturing, dan solusi i5GC Private Network, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi, dan produktivitas industri.
Richard Liang, President Director, ZTE Indonesia mengatakan, “Di tengah perjalanan transformasi digital Indonesia, 5G diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi industri di tanah air. Kecepatan dan kapabilitas 5G dapat mendorong berbagai sektor di Indonesia untuk menciptakan solusi yang cerdas dan berkelanjutan, sehingga menjadikan Indonesia siap bersaing di era digital yang semakin kompetitif, dan memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.”
Dan di dalam KTT ini, diikuti juga oleh Fiberhome yang khusus menyampaikan komitmentnya untuk mendukung percepatan ekosistem 5G di Indonesia. Fiberhome menampilkan produk-produk solusi jaringan 5G End to End dimulai dari perangkat transmisi wireless, Solusi fronthaul/backhaul CRAN & Edge Router hingga berbagai perangkat CPE 5G terbarunya yang sudah di didukung Teknologi WiFi 6.
Fibehome juga menunjukan solusi 5G untuk bidang transportasi & pertambangan, serta demonstrasi demonstrasi 5G Test Casenya dengan tema virtual tourism and smart education empowering by 5G Network. Dimana didalam test case tersebut dapat diaplikasikan untuk menyoroti aspek-aspek yang unik di semua lokasi diseluruh dunia, baik dapat berupa sejarah, budaya hingga aktivitas menarik & lokal atraksi. Dengan video VR 360 derajat yang dapat menampilkan segala sesuatu tentang destinasi-destinasi wisata secara detail & realtime tanpa hambatan jarak dan waktu, sehingga harapannya kedepan dapat di manfaatkan untuk memperkenalkan lokasi-lokasi ungulan wisata-wisata di indonesia ke dunia.
Turut berpartisipasi juga dalam event KTT Industry Summit ini Qualcomm International dan Samsung yang menampilkan device untuk mendukung dan menunjukan kesiapan penggelaran 5G Indonesia.