Sejumlah platform berbasis online menawarkan berbagai bentuk fitur keamanan untuk melindungi privasi para pengguna mereka. Namun, berbeda dengan layanan sosial Facebook yang selalu mengambil tindakan yang berbeda dari yang lain. Facebook sekarang menawarkan perlindungan berupa proteksi terhadap foto profil dari para penggunanya.
Seperti dilansir dari berita yang diterbitkan oleh Facebook melalui Facebook News Room, layanan jejaring sosial terbesar ini telah memperkenalkan beberapa perubahan yang dilakukan dalam rangka melindungi foto profile milik pengguna agar tidak bisa dibuat salinannya ataupun dibagikan.
Insiatif yang dilakukan oleh Facebook ini berlaku baik untuk versi desktop dan perangkat mobile. Fitur ini dapat diaktifkan melalui menu penyetelan atau pemberitahuan yang muncul pada asupan berita dengan pilihan untuk mengaktifkan “Profile Picture Guard”.
Salah satu fitur utama yang ditambahkan yaitu pengguna lain tidak dapat mengunduh foto profil ataupun membagikannya. Bahkan mereka juga tidak dapat mengirimkannya melalui pesan. Hal ini seperti dijelaskan oleh Facebook di dalam pernyataan resmi mereka di Facebook News Room. Untuk mempersulit pengguna lain mendapatkan foto profil, Facebook juga memperkenalkan sebuah modifikasi khusus yang telah dilakukan pada aplikasi di perangkat Android. Dengan adanya modifikasi ini pengguna lain tidak bisa mengambil foto tampilan layar atau screenshot dari foto-foto profil yang ada.
Sebagai tambahan, Facebook juga tidak akan mengijinkan pengguna untuk ditandai di foto-foto profil dari pengguna yang bukan temannya dalam rangka melindungi privasi para penggunanya.
Tindakan pencegahan lainnya adalah penambahan detail dalam penandaan foto profil seperti bingkai yang mengelilingi gambar dan tambahan sebuah tanda perisai berwarna biru. Menurut pihak Facebook , jenis pencegahan ini turut memberikan kontribusi dalam berkurangnya jumlah pengambilan gambar-gambar utama hingga 75 persen.
Saat ini fitur keamanan baru ini baru diberlakukan di India pada hari Rabu lalu, pihak Facebook sendiri telah mengalami permasalahan serius terkait dengan isu privasi di negara – negara di Asia. Perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut telah mengumumkan niatnya untuk memperluas fitur keamanan terbaru tersebut ke negara – negara lain.(hh)