Go-Jek memperluas jangkauannya di Asia Tenggara setelah unitnya yang berbasis di Thailand resmi diluncurkan. Layanan Go-Jek di Thailand selain transportasi meliputi layanan pengiriman barang dan makanan.
Seperti dilansir dari TechCrunch, layanan Go-Jek di Thailand menggunakan nama Get. Layanannya di Thailand, dimulai tahun lalu dengan menawarkan layanan transportasi kendaraan roda dua ke wilayah tertentu di ibu kota Thailand, Bangko.
Sekarang merela telah memperluas layanan transportasi sepeda motornya di seluruh kota dan menambahkan pilihan pengiriman barang dan makanan. Tim manajemen Get terdiri dari mantan staf Uber, sementara untuk posisi CEO di isi oleh Pinya Nittayakasetwat yang direkrut dari bisnis pengiriman makanan Line.
Selama dua bulan terakhir, Go-Jek menyatakan telah menyelesaikan dua juta perjalanan. Namun tidak ada kata kapan Get akan menambahkan pilihan transportasi roda empat. Di sisi makanan, Get mengklaim telah memiliki 20.000 pedagang di platformnya, tetapi ada beberapa masalah.
Ketika dicoba aplikasinya, ternyata ditemukan sejumlah restoran yang menyertakan menu. Sehiingga ini membuat agak sulit digunakan, karenapelanggan harus memasukkan memu dan harga secara manual dan ini yang membuatnya cukup sulit untuk digunakan.
Aplikasi Get di Thailand tidak memasukkan menu untuk sejumlah restoran, sehingga memmbuat agak sulit untuk memesan
Saat ini Grab adalah pemain dominan di Thailand, di mana dalam layananannya menawarkan taksi, mobil pribadi, sepeda motor, pengiriman, dan makanan di delapan pasarnya di Asia Tenggara.
Go-Jek sukses di negara asalnya Indonesia, di mana ia mulai menawarkan layanan jasa transportasi sepeda motor sesuai permintaan dan telah berkembang mencakup layanan taksi, mobil, makanan, layanan umum sesuai permintaan dan fintech. Investornya termasuk Google, Tencent, Meituan dan Sequoia India.
Hal yang sama yang digunakan oleh Grab sebagai pedoman, tetapi Go-Jek menggunakan waktu yang cukup dengan ekspansi pasarnya. Thailand merupakan pasar baru ketiga untuk Go-Jek di luar Indonesia, setelah diluncurkan di Vietnam dan Singapura.
Filipina merupakan target pasar lainnya di mana Go-Jek telah menyampaikan keinginannya untuk hadir, bahkan Go-Jek telah melakukan akuisisi di Filipina, tetapi masalah regulasi masih menghambat peluncurannya.
Ekspansi yang dilakukan tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan Go-Jek berada di tengah proses penggalangan 2 miliar dolar untuk membiayai ekspansi tersebut. Baru-baru ini Go-Jek menutup 1 miliar dolar dari investor yang ada.
Deal Street Asia melaporkan bahwa Go-Jek dapat mengumpulkan sebanyak 3 miliar dolar untuk keseluruhan proses penggalangan dana tersebut. Hal tu kemungkinan sebagai respons terhadap rencana penggalangan dana yang dilakukan oleh Grab.
Perusahaan yang berbasis di Singapura ini menutup penggalangan dananya di 2 miliar dolar tahun lalu, tetapi mereka ingin meningkatkan totalnya menjadi 5 miliar dolar dengan suntikan besar dari SoftBank Vision Fund yang merupakan bagian penting dari penggalanagan dana yang mereka lakukan.(hh)