MASTEL dan Asosiasi FTTH Indonesia (Indonesia FTTH Association) serta didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Huawei Indonesia, kemarin pada tanggal 27 April 2016 telah menyelenggarakan event Indonesia FTTH Association Summit. Harapan dengan terselenggaranya event tersebut dapat membantu perkembangan fixed broadband di Indonesia.
Acara dibuka dengan tarian siluete yang memperlihat perkembangan telekomunikasi di tanah air. Setelah itu disusul oleh penyampaian sambutan-sambutan. Pada event itu Ketua Umum MASTEL Kristiono berkesempatan pula menyampaikan sambutannya.
Pada sambutannya Kristiono, menyampaikan bahwa diadakannya Indonesia FTTH Summit ini, sebagai upaya Mastel bersama-sama dengan seluruh stake holder untuk mendorong percepatan pembangunan infrastruktur fixed broadband berbasis teknologi Fiber To The Home (FTTH) yang merupakan sarana yang mutlak kita butuhkan untuk terbentuknya sebuah smart city dan smart society. Dan ini hanya bisa berjalan apabila sarana dan infrastruktur jaringan fixed broadband tersedia dengan baik dan merata. Dengan terbentuknya Smart city akan membuat sebuah kota menjadi lebih efisien dan lebih transparan dan memberikan ruang bagi pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh masyarakat.
Kemudian beliau menyampaikan bahwa berdasarkan pengalaman kita di lapangan menunjukkan kepada kita semua bahwa tantangan yang harus dihadapi oleh para pengembang layanan jasa telekomunikasi sangatlah tidak ringan, mulai dari besarnya kewajiban keuangan yang harus dibayarkan kepada pemerintah dalam bentuk biaya-biaya seperti hak penggunaan frekuensi, biaya jasa telekomunikasi, pungutan USO, retribusi di daerah-daerah, IMB, dan lain-lain yang semakin hari dirasakan semakin memberatkan karena adanya kecenderungan menurunnya revenue dari para perusahaan telekomunikasi saat ini dikarenakan perubahan bisnis model, dan pendapatan yang tergerus oleh OTT, serta hal-hal lainnya.
Beliau berharap adanya kemudahan dan dukungan pemerintah agar proses penggelaran jaringan fixed broadband dapat dilakukan dengan cepat, antara lain dengan proses perijinan yang sederhana dan terhindar dari berbagai kendala yang tidak perlu, seperti adanya tekanan dan pungutan-pungutan dari pihak-pihak ketiga.
Didalam sambutannya beliau memberikan contoh konkrit bagaimana penerapan ICT yang baik, dengan dukungan policy yang kondusif dari pemerintah daerah, konsep smart city dapat dijalankan dengan baik. Oleh karena itu pada event tersebut Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini telah diundang hadir agar dapat memaparkan pengalamannya mengembangkan konsep smart city di Surabaya.
Pada akhir sambutannya Kristiono berharap banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari paparan yang akan disampaikan oleh Ibu Risma Walikota Surabaya. Serta dari beberapa pembicara yang lain seperti dari Asosiasi FTTH Asia Pacific, pelaku pembangunan jaringan di lapangan dan lain – lain.
Event adalah merupakan langkah awal untuk membantu pertumbuhan fixed broadband di tanah air. Dimana nanti akan ada program-program kerja yang akan dilaksanan dalam rangka memberikan akses internet melalui fiber untuk dirumah-rumah dan seluruh kantor yang ada di Indonesia.
Pada kesempata itu pula hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Ibu Risma Walikota Surabaya, dan Setiaji Kepala UPT Jakarta Smart City. Mereka hadir sebagai keynote speech pada event tersebut.
Pada keynote speechnya, Menkominfo Rudiantara berharap fixed broadband benar-benar dapat memberikan akses internet yang stabil dan lebih cepat di seluruh tanah air.
Pada event tersebut diadakan pula panel diskusi yang melibatkan para pelaku jasa fixed broadband di tanah air dan luar negeri. Bagi para pelaku di tanah air mereka memperlihatkan apa saja yang mereka sudah kembangkan, sementara para pelaku dari luar negeri dalam hal ini dari Negeri Tiongkok memberikan gambaran bagaimana implementasi dan perkembangan fixed broadband di negara mereka.
Agenda terpenting lainnya pada event tersebutnya adalah dekalarasi ataupun pernyataan komitmen 17 anggota baru IFA, dalam rangka mendukung perkembangan fixed broadband, serta membantu mempercepat perubahan layanan digital TIK dan memajukan kolabari pada industri layanan fixed broadband.
Mudah-mudahan apa didapat pada FTTH summit tersebut bisa memberikan harapan yang lebih baik bagi perkembangan fixed broadband di tanah air. Dan juga tentunya bisa mendatangkan lebih banyak penyedia jasa internet untuk ambil bagian di industri tersebut. Dengan demikian konsumen di Indonesia bisa mendapatkan beragam macam pilihan layanan baik dari lokasi, harga, kualitas serta pelayanan terbaik secara keseluruhannya.