Jakarta – Dalam rangka merayakan hari jadinya yang ke 24, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) menyelenggarakan acara hari ulang tahunnya pada tanggal 15 Desember 2017 bertempat di Ballroom, Mandarin Hotel, Jakarta.
Hadir pada acara tersebut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Dodi Riyadmadji dan anggota organisasi MASTEL lainnya.
Dalam sambutannya Ketua Umum MASTEL, Kristiono menyampaikan agenda – agenda dari MASTEL. Hal pertama yang disampaikan adalah proposisi baru dari organisasi MASTEL, ini dapat dilihat pada logo MASTEL adanya tulisan “Connecting the Dots”, karena pada industri digital saat ini, ICT tidak lagi sebatas industri saja. Peran ICT sudah memasuki berbagai sektor. Untuk itu MASTEL juga harus bergerak melebihi dari kapasitasnya kalau tidak mau ketinggalan.
Harapannya di dalam revolusi industri ini banyak fenomena muncul yang tertangkap dalam pemikiran MASTEL bahwa ekosistem semakin luas, semakin besar dan elemennya juga semakin banyak. Salah satunya adalah fenomena ekonomi sharing yang muncul pada revolusi digital saat ini. Untuk itu dibutuhkan sebuah konektifitas antara semua elemen di peta ekosistem.
Pada tahun 2018 MASTEL akan masuk ke ranah ekonomi digital. Baik dalam kegiatan berupa pameran, seminar, survey dan penelitian MASTEL akan mulai merambah ke dalam ruang lingkup ekonomi digital. Untuk ekonomi digital sendiri masih begitu banyak pemahamannya. Namun, dalam persepsi MASTEL ekonomi digital mencakup lima hal;
- Pertama adalah digital inclusion yang merupakan pondasi dari ekonomi digital.
- Kedua adalah industri perangkat, baik itu software maupun hardware.
- Ketiga adalah jasa/services.
- Keempat adalah e-commerce
- Kelima adalah financial technology
Khusus untuk pilar pertama, yaitu digital inclusion, MASTEL telah melakukan survey untuk digital inclusion, karena ini merupakan sesuatu yang penting untuk mengetahui indeks digital inclusion di Indonesia dan bagaimana benchmarknya terhadap digital inclusion dari berbagai negara.
Selanjutnya untuk pilar yang kedua, dalam bentuk studi adalah membangun industri perangkat digital Indonesia baik softwara ataupun hardware. Ada lima studi yang dilakukan, yang pertama adalah smartphone termasuk perangkat BTS untuk teknologi 4G, kedua adalah smartcard, ketiga adalah aplikasi, keempat IoT dan yang kelima adalah industri komponen.
Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Ahmad Ramli menyatakan saat ini Indonesia telah memasuki era disrupsi digital. Ia menyebutkan industri yang akan berkembang dan sangat menjanjikan adalah industri konten, oleh karena itu Indonesia harus bersiap untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi.
“Tahun 2020 adalah tahun yang disinyalir penuh dengan disrupsi digital pada semua sektor, dimana semua sektor akan terdisrupsi secara digital. Tidak ada pilihan lain selain menghadapinya dan membuat kesiapan-kesiapannya,” jelasnya.
Dalam perayaan Hari Ulang Tahun Mastel tersebut, Dirjen PPI Ramli mengucapkan selamat kepada Mastel karena sudah memasuki usia ke-24.
Pada acara tersebut disampaikan pula Hasil Pengukuran Indeks Digital Inclusion 6 Koridor Wilayah Indonesia dan Kajian MASTEL yaitu berupa Rekomendasi Pengembangan Industri Perangkat Digital Indonesia.
Puncak acara malam itu adalah Penganugerahan (Mastel Award) kepada individu dan perusahaan yang telah memberikan kontribusi dan inspirasi pada industri digital di Indonesia.
Berikut para penerima penghargaan MASTEL Award;
- Katagori Community Development: Onno W. Purbo
- Katagori Infrastructure Contribution: PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
- Katagori Pioneer in Chipset Industry: Sylvia W. Sumarlin
- Katagori Values Creation:
- Traveloka
- Tokopedia
- Go-Jek
- Katagori Inspiring Figure: Indar Atmanto
Mudah – mudahan penghargaan tersebut akan menjadi sebuah penyemangat agar para insan dan pelaku industri ICT akan semakin bersemangat untuk membangun ekonomi digital di Indonesia.(hh)