Ketika 6G Internet Menantang Konsep Teknologi

Baru-baru ini, Sky News melaporkan sebuah insiden lucu di mana Badan Standar Periklanan (ASA) harus turun tangan untuk memerangi kebingungan yang ditimbulkan oleh penyedia layanan broadband yang disebut “6G Internet.” Kasus ini menyoroti bahaya jargon teknologi yang meresahkan, menciptakan kebingungan bagi konsumen dan menantang para insinyur. Namun, apa sebenarnya yang terjadi dengan “Internet 6G” ini?

ASA menuding 6G Internet telah menyesatkan pelanggan dengan mengimpor namanya, menimbulkan kesan bahwa layanannya didukung oleh teknologi seluler 6G. Meskipun perusahaan tersebut mempertahankan penggunaan nama ini sejak 2013 tanpa keluhan, ASA berpendapat bahwa penggunaan nama dalam kampanye iklan, serta pernyataan bahwa mereka menggunakan teknologi yang unik, telah membingungkan pelanggan.

Namun, untuk yang akrab dengan teknologi seluler, 6G belum ada, dan 5G masih berkembang. 5G sendiri telah memberikan kecepatan dan latensi yang mengesankan, sedangkan 6G masih berada dalam tahap pengembangan. Ini membuat penggunaan nama “6G” oleh perusahaan ini menjadi ambigu.

Image of 6g

Selain itu, perusahaan ini mengklaim bahwa router mereka menggunakan Wi-Fi 6, yang menawarkan bandwidth hingga 40% lebih besar daripada Wi-Fi 5. Ini mungkin benar, tetapi mengapa mereka menyebutnya “6G” masih menjadi pertanyaan. Kini, jaringan modern menggabungkan 4G dan broadband untuk meningkatkan bandwidth dan keandalan sistem, semakin membingungkan posisi 6G.

Kemajuan otomotif yang pesat, terutama dengan pertumbuhan pembuat mobil Tiongkok seperti BYD, juga dapat memengaruhi industri telekomunikasi. Mobil yang terhubung ke internet semakin banyak, dan ini semakin membingungkan garis antara jargon teknologi yang berbeda.

Kasus ini memperlihatkan bahaya jargon teknologi yang meresahkan. Penyalahgunaan istilah seperti “pintar” atau “cloud” telah mengakibatkan kebingungan bagi konsumen. Kata “pintar” sering digunakan secara berlebihan pada produk yang tidak benar-benar cerdas, sementara “cloud” sering digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang sebenarnya hanya terkait dengan internet.

Para insinyur dapat mengambil peran aktif dalam mencegah penyalahgunaan kata kunci ini. Mereka dapat berkolaborasi dengan departemen pemasaran dan penjualan, mengedukasi mereka tentang teknologi yang sebenarnya dan memastikan transparansi dalam strategi iklan. Meskipun tantangan ini mungkin sulit, kejelasan dan integritas dalam penggunaan jargon teknologi adalah langkah penting menuju masa depan konektivitas yang lebih baik.

Dalam dunia yang terus berkembang, kita perlu memastikan bahwa teknologi memberikan manfaat bagi semua orang dan tidak membingungkan konsumen dengan kata-kata yang tidak berguna. Transparansi dan pemahaman akan menjadi kunci untuk memastikan kemajuan teknologi yang bermanfaat bagi semua.(hh)