Kominfo dan Huawei Resmikan Pusat Inovasi Bersama

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama PT Huawei Tech Investment (Huawei Indonesia) secara resmi membuka Pusat Inovasi Kemkominfo – Huawei pada hari ini (19/1) di Lt.29, Gedung BRI II Jl. Jend. Sudirman Kav. 44-46, Jakarta. Pusat Inovasi tersebut dibangun untuk mencetak lebih banyak lagi technopreneurs muda di bidang konten dan aplikasi.

Pusat Inovasi Kemkominfo – Huawei diresmikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara bersama dengan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Xie Feng. Dalam peresmian ini, turut hadir pula Ketua Umum MASTEL Kristiono, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kominfo Basuki Yusuf Iskandar, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Muhammad Budi Setiawan, serta Konsulat Bidang Ekonomi dan Perdagangan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Li Ping, dan CEO Huawei Indonesia Sheng kai.

Dalam sambutannya yang menggunakan bahasa Inggris, Menkominfo menyampaikan perkembangan pembangunan environtment NDA (Network, Device & Apps) di Indonesia. Berbicara terkait Backbone network di Indonesia, Menkominfo menyampaikan saat ini sedang dilakukan tender Palapa Ring untuk menghubungkan seluruh kabupaten di Indonesia. Pemerintah campur tangan karena tidak semua daerah feasible secara ekonomi untuk pembangunan backbone yang berasal dari swasta. Namun, pemerintah menargetkan pada tahun 2018, seluruh kabupaten sudah terhubung. Terkait dengan Device, pemerintah telah membuat aturan local component yang akan berlaku mulai Januari 2017. Fokus pemerintah terletak pada penurunan harga handset, yang diharapkan dapat dijangkau masyarakat dengan rentang harga 500.000 s/d 700.000 rupiah. Karena sebelumnya, pada tahun 2015 telah terdapat 2 merk yang mampu menjual dengan harga satu juta rupiah di pasar retail.

Indonesia the largest digital economy market

Tidak selesai berbicara tentang Network dan Device, Menkominfo kembali mengulas posisi Indonesia yang telah dinyatakan sebagai pasar terbesar digital economy oleh Presiden Joko Widodo. Katanya, Presiden memasang target minimum value digital economy market pada tahun 2020 harus sebesar 130 miliar US Dollar. Untuk mencapai target tersebut, Menkominfo mengatakan setidaknya harus terdapat 200 seated startup per tahun. Dan untuk mendapatkan seated startup paling tidak harus terdapat 500 incubated startup yang dihasilkan dari Hackathon yang diikuti oleh 2000 partisipan. “This year indonesia will have 1 unicorn”, sambung Menkominfo.

Kepala Balitbang SDM Kominfo, Basuki Yusuf Iskandar menjelaskan bahwa Pusat Inovasi Kominfo – Huawei ini dibangun dengan tujuan untuk menjadi wadah bagi para calon technopreneurs muda untuk bergabung dalam sebuah ekosistem dan meningkatkan kemampuan hingga dapat mengeksplorasi ide mereka menjadi sebuah inovasi yang siap diserap oleh pasar.

Pusat Inovasi ini memiliki beberapa program, mulai dari pelatihan di bidang TIK, memfasilitasi penelitian bersama, dan menyediakan konsultasi di bidang TIK. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk ekosistem digital yang membantu melahirkan lebih banyak technopreneurs muda, didukung infrastruktur berupa ruang kelas dan perangkat Virtual Desktop Infrastructure milik Huawei. Pada Pusat Inovasi ini juga akan menyajikan empat materi edukasi dengan modul yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Keempat materi tersebut adalah e-commerce, mobile application, networking dan virtual reality. Masing-masing materi akan diajarkan selama 2 minggu, dengan materi virtual reality sebagai pengecualian. Materi VR akan diajarkan selama 3 minggu.

Kominfo dan Huawei Demi Talenta Muda Indonesia

Sementara itu CEO Huawei Indonesia, Sheng kai mengharapkan agar kerjasama yang dijalin bersama Kominfo dapat memberikan akses yang lebih banyak kepada talenta muda demi mengasah kemampuan mereka khususnya di bidang konten dan aplikasi

“Pusat inovasi dan berbagai program di dalamnya merupakan bentuk dan komitmen Huawei untuk memberdayakan talenta lokal. Setelah di Jakarta, kami akan segera membangun Pusat Inovasi di Yogyakarta sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia,” ujar Sheng Kai.

Sheng kai juga mengatakan bahwa Huawei telah bekerja sama dengan Kominfo sejak tahun 2013 melalui program Student Training, dimana sebanyak 200 – 300 mahasiswa per tahun berkesempatan mengikuti pelatihan dan ujian sertifikasi keahlian standar internasional dan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Kini, Huawei ingin meningkatkan bentuk kontribusi di Indonesia dengan kerjasama Pusat Inovasi melalui penandatanganan MOU antara Badan Litbang SDM Kominfo dengan Huawei Indonesia pada tanggal 19 Mei 2015.

Bersamaan dengan pembukaannya Pusat Inovasi ini, Kominfo dan Huawei juga membuka kelas pelatihan e-commerce. Pelatihan yang dibagi ke dalam 2 gelombang ini diikuti oleh 100 orang. Pelatihan ini akan berlangsung selama 2 minggu. [MFHP,AR]