Beberapa waktu yang lalu, pada konferensi Ignite, Microsoft telah menyampaikan rencana mereka untuk membuat sebuah bahasa pemrograman baru untuk quantum bits. Microsoft sepertinya telah memenuhi janjinya dan memperlihatkan bahasa pemrograman baru mereka yaitu bahasa pemrograman Kuantum.
Seperti dilansir dari Engadget, perhitungan kuantum adalah sebuah pengembangan yang mewakili perbaikan signifikan dari sistem yang telah ada. Dimana sistem yang ada saat ini bekerja dengan satu dan nol atau dikenal dengan binari. Dengan adanya bahasa pemrograman baru dari Microsoft, maka sistem akan dapat bekerja dalam kondisi dalam beberapa kelipatan, memungkinkan adanya interaksi pada pekerjaan yang lebih komplek.
Komputer Kuantum saat ini memang belum banyak digunakan dan masih akan membutuhkan waktu yang lama untuk komputer ini hadir ruang keluarga kita. Hanya ada beberapa model yang berfungsi dan itupun sangat terbatas sekali.
Tetapi Microsoft telah memiliki pemikiran jauh dan melihat kebutuhan masa depan, khususnya untuk para programer. Untuk itulah perusahaan asal Redmond ini memamerkan bahasa pemorgraman kuantum yang telah mereka buat.
Perhitungan kuantum berdasarkan pada qubit bukan binari dan semakin banyak qubit yang kita miliki, maka kita dapat melakukan pekerjaan – pekerjaan yang rumit. Proses ini disebut dengan “entanglement” (belitan kuantum) yang bisa memberikan tingkat kesalahan dan konsistensi yang lebih tinggi. Sebuah aspek yang bisa kita lihat pada fungsi prototipe 50 bit dengan 90 mikrodetik koherensi.
Pada blog resmi Microsoft tanggal 11 Desember 2017, mereka memperlihatkan kit pengembang pertama mereka untuk bahasa pemrograman kuantum. Bahasa pemrograman dan kitnya telah diumumkan pada bulan September 2017, tetapi bahasa pemrogramannya belum diberi nama. Sekarang mereka telah memberikan nama Q Sharp atau Q# pada bahasa pemrograman kuantum tersebut. Microsoft berharap bahasa pemrograman baru ini dapat menjadi salah satu bahasa program yang digunakan pada seluruh industri.
Apa yang diharapkan oleh Microsoft bisa saja terjadi, karena mereka memiliki potensi untuk itu. Hal ini disebabkan lebih dari 90 persen komputer di dunia menggunakan Windows. Disamping itu, Microsoft juga menginginkan dengan adanya Q# yang memungkinkan adanya adaptasi dari algoritma klasik ke kuantum sistem. Dimana saat ini masih diperuntukkan untuk para ahli fisika kuantum dan bukan untuk para pengembang biasa.
Simulator Komputer Kuantum untuk para Pengembang
Adanya Kit Pengembangan Kuantum yang telah diluncurkan oleh Microsoft akan memungkinkan para pengembang menjadi lebih mengenal dengan bahasa pemrograman baru Sharp Q# yang diklaim oleh Microsoft telah berhasil membuat ex-nihilo sebuah istilah modern untuk penciptaan sesuatu dari nol.
Untuk melakukan ini Microsoft telah membuat komputer kuantum simulator. Jadi tidak perlu mengakses komputer khusus untuk melakukan eksperimen untuk lebih mengenal bahasa Q#, memulai pemrograman dan melakukan debug.
Bukan hanya itu saja yang dilakukan oleh Microsoft, mereka juga ingin teknologi kuantum bisa lebih diakses melalui pegembangan topologi qubit. Tentunya ini akan membuatnya kurang sensitif dari variasi ekternal dan kesalahan yang melekat merupakan sifat alami qubit. Untuk melakukan ini, Microsoft menjelaskan bahwa mereka cenderung membuat qubit yang didalamnya telah ada sistem untuk mengkoreksi kesalahan, sehingga membuatnya menjadi lebih stabil.(hh)