Jakarta – Pada hari Kamis, 12 April 2018, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (MUNAS) IX dengan tema “Ekonomi Digital untuk Kesejahteraan Seluruh Rakyat Indonesia”, di Ball Room Telkomsel, Telkomsel Smart Office, Jl. Jend. Gatot Subroto, Kav. 25, Jakarta Selatan.
Kegiatan MUNAS ini merupakan kegiatan yang diadakan setiap tiga tahun sekali dan salah satu agendanya adalah pemilihan Ketua Umum/Formatur Pengurus Mastel priode 2018-2021. Dalam kesempatan itu hadir pula, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution, dan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara, para anggota MASTEL, tamu undangan lainnya dari lembaga pemerintah dan kedutaan negara asing.
Sesuai dengan tema MUNAS yaitu Ekonomi Digital untuk Kesejahteraan Seluruh Rakyat Indonesia, maka sektor telekomunikasi antara perkotaan dan daerah di Indonesia harus seimbang, tetapi saat ini masih terjadi ketimpangan. Misalnya saja, banyak masyarakat yang berada di daerah kesulitan untuk mendapatkan akses internet dengan kualitas yang baik.
Menurut Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), Kristiono, semua itu terjadi karena ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai. Padahal ini merupakan pondasi penting untuk menjalankan dan mengembangkan sektor komunikasi dan informatika di dalam negeri.
“Masalah infrastruktur ini harus diberesi. Semua warga Indonesia harus affordable dan mudah menjadi teknologi digital. Kalau tidak, aplikasinya tidak tumbuh dengan baik,” jelas Kristiono pada kesempatan tersebut.
Ia juga mengungkapkan bahwa hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) Mastel sebelumnya juga memutuskan bahwa sektor teknologi dan informatika dapat berkembang, tergantung dengan infrastruktur yang ada. Sayangnya, pemerintah tak banyak berbuat banyak untuk mengembangkannya.
Permasalahan serupa rupanya terjadi di luar negeri. Bahkan di luar negeri pembangunan infrastruktur tidak pernah selesai.
“Semua tergantung swasta. Infratruktur itu cerita yang tidak pernah selesai,” katanya.
Untuk itulah perlu adanya peran pemerintah untuk membantu mengembangkan infrastruktur telekomunikasi dengan membuat kebijakan yang dapatmeringankan beban korporasi.
“Beban operator juga harus dikurangi dari segi pajak, pemberian insentif dan lainnya. Jadi artinya persoalan infrastruktur masih sangat besar,” pungkas Kristiono.
Pada kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga mengharapkan Masyarakat Telematika (Mastel) bekerja sama dengan pemerintah guna mewujudkan teknologi digital yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Pemerintah mengharapkan Mastel bisa mengambil inisiatif dan bekerja sama sehingga bisa membangun platform bersama yang melahirkan manfaat bagi masyarakat. Saya percaya Mastel bisa karena masih banyak yang muda,” kata Darmin.
Sementara itu dalam keynote spechnya Menteri Komunikasi dan Informatika RI Rudiantara meminta Mastel sebagai sebuah lembaga nirlaba membawahi seluruh pelaku usaha, peminat, dan pengamat di bidang telekomunikasi di Indonesia ini agar memiliki program yang lebih tersusun rapi. Oleh karena pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dalam menghadapi dunia digital saat ini tidak bisa bekerja sendirian. Perlunya keterlibatan stakeholder lainnya.
Ia juga mengucapkan selamat dengan diadakannya MUNAS IX dan mengharapkan bukan hanya sekedar pemilihan ketua umum saja, tetapi juga diharapkan program mastel yang akan dijalankan adalah program yang kekinian, fresh dan progresif.
Puncak kegiatan MUNAS adalah pemilihan Ketua Umum/Formatur Pengurus Mastel priode 2018-2021. Dimana pada MUNAS IX kali Kristiono terpilih kembali sebagai Ketua Umum 2018-2021. Selain pemilihan Ketua Umum diadakan juga pemilihan Dewan Pengawas MASTEL, dimana yang terpilih menjadi Dewan Pengawas adalah Darmoni Badri, Edi Witjara dan Mohammad Ridwan effendi.
Dalam sambutan singkatnya Kristiono sebagai Ketua Umum terpiih mengajak semua anggota MASTEL untuk membuat MASTEL kedepan menjadi lebih baik lagi, sehingga mampu memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara.(hh)