National Internet Security Day (NISD) dengan tema yang diangkat adalah “Building a Secure Cyber Ecosystem for All: Now and Then” diadakan atas kerja sama antara Kementerian Kominfo dan Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure/Coordination Center (Id-SIRTII/CC) yang dilatar belakangi oleh permasalahan ancaman dan tantangan keamanan cyber nasional yang terus meningkat. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta pada hari Kamis itu, diawali dengan tarian khas Indonesia yang menakjubkan semua peserta acara dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebanggaan bangsa Indonesia Raya bersama – sama serta terakhir, melakukan doa bersama.
NISD Fokus Pada Kejahatan Siber
Acara yang fokus kepada penggunaan ICT oleh masyarakat luas khususnya masyarakat Indonesia ini memberikan penjelasan bahwa sebenarnya penggunaan ICT itu tidak hanya memberikan dampak positif, tapi negatif juga. Seperti kejahatan : malware, web deface, cyber war, internet fraud, phishing. Kejahatan cyber di Indonesia sendiri mengalami peningkatan secara signifikan (85%). Kejahatan di dunia cyber tentunya sangat berbahaya, karena dapat menyerang pertahanan, finansial, politik dan infrastruktur di suatu negara.
Menurut Id-SIRTII/CC pada media slide yang disediakan untuk dibaca oleh peserta menyebutkan bahwa perkembangan ICT di Indonesia harus diimbangi dengan kesiapan SDM itu sendiri karena harus menangani keamanan jaringan internet terhadap respon masyarakat yang sekarang ini sangat bergantung pada penggunaan internet.
Acara yang dibuka oleh Executive Chairman id-SIRTII/CC, Rudi Lumanto itu membicarakan tentang keharusan untuk waspada pada setiap kemungkinan kejahatan di bidang ICT. Oleh karena itu, keamanan jaringan internet pada Indonesia sungguh diperlukan di masa ini. Menurut Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kalamullah Ramli mengatakan bahwa internet selalu menjadi sasaran utama penyerang pada masa ini karena lebih mudah untuk menyerangnya. Salah satunya melalui media sosial yang digunakan oleh pengguna menggunakan ponsel yang sangat mudah diretas. “Oleh karenanya, kita harus bekerja dengan komunitas industri dan bisnis untuk mengembangkan standar dasar untuk critical infrastructure,” sambungnya.
Pada acara ini, diumumkan penghargaan yaitu Lifetime Achievement Award dengan kategori Individu, Asosiasi Industri dan Komunitas. Serta penghargaan Best Performance Award 2015 dengan kategori Coordination, Migration Capability dan Responsiveness, serta pengumuman Cyber SEA Game 2015. Berikut adalah daftar pemenang penghargaan tersebut:
- Lifetime Achievement Award (Kategori Individu): Prof. DR. Richardus Eko Indrajit.
- Lifetime Achievement Award (Kategori Asosiasi Industri): Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang langsung diterima oleh Agus Budi Raharjo.
- Lifetime Achievement Award (Kategori Komunitas): idCERT.
- Best Performance Award 2015 (Kategori Coordination): Biznetworks yang diterima langsung oleh Adi Kusma.
- Best Performance Award 2015 (Kategori Mitigation Capability): Cyberindo Aditama (CBN) yang diterima langsung oleh Doni Sumarsono.
- Best Performance Award 2015 (Kategori Responsiveness): PT. Indosat Mega Media (IM2) yang diterima langsung oleh Prayogi.
Pada acara ini juga terdapat pengumuman juara Cyber SEA Game 2015, penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Yukiko Okano selaku Minister Counsellor Deputy Chief of Mission, Mission of Japan to ASEAN dan perwakilan dari id-SIRTII/CC. Para pemenang tersebut adalah sebagai berikut:
- Pemenang Cyber SEA Game 2015: Vietnam.
- Runner Up: Thailand.
- Second Runner Up: Filipina.
- Third Runner Up: Indonesia (Pemenang Cyber Jawara).
[MFHP]