Meta, perusahaan yang memiliki Facebook dan Instagram, dikabarkan akan memperkenalkan sistem verifikasi berbayar untuk pengguna terverifikasi. Meskipun Meta tidak berencana untuk menghapus sistem verifikasi yang ada, langkah ini menandakan perubahan arah bagi Facebook dan Instagram yang sebelumnya gratis untuk digunakan.
Berdasarkan halaman dukungan untuk kedua platform tersebut, pengguna masih dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan tanda verifikasi jika mereka adalah “figur publik, selebritas, atau merek yang memenuhi persyaratan akun dan kelayakan”.
Keputusan untuk menambahkan sistem verifikasi berbayar merupakan upaya Meta untuk mencari sumber pendapatan lain selain iklan, yang sebelumnya menjadi sumber pendapatan utama Meta.
Meskipun pengguna masih dapat menggunakan kedua platform tersebut secara gratis, penambahan fitur berbayar yang meningkatkan kepopuleran merupakan upaya Meta untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari platform-platform tersebut.
Langkah ini diambil enam bulan setelah perusahaan mengumumkan pemotongan 11.000 pekerjaan akibat investasi berlebihan selama pandemi. Pada saat itu, Mark Zuckerberg, kepala Meta, mengatakan bahwa dia telah memprediksi peningkatan pertumbuhan perusahaan, namun hal itu ternyata tidak terjadi.
Dengan pengenalan sistem verifikasi berbayar, Meta berharap dapat mengatasi tantangan keuangan yang dihadapi selama beberapa waktu terakhir dan mengoptimalkan penggunaan Facebook dan Instagram sebagai sumber pendapatan yang lebih diversifikasi.
Bagi pengguna yang telah terverifikasi, sistem ini dapat memberikan manfaat tambahan dengan meningkatkan visibilitas dan kredibilitas akun mereka di platform tersebut. Namun, masih belum jelas berapa biaya yang akan dikenakan untuk mendapatkan tanda verifikasi tersebut.
Sementara beberapa pengguna mungkin merasa tidak senang dengan perubahan ini, Meta berharap langkah ini akan membantu mereka dalam menjaga kualitas dan keaslian konten yang ada di platformnya. Dengan adanya sistem verifikasi berbayar, diharapkan juga dapat mengurangi penyebaran akun palsu atau penipuan yang sering terjadi di media sosial.
Perubahan ini menunjukkan bahwa Meta tengah berusaha untuk menghadapi tantangan keuangan dan menemukan cara baru untuk mengoptimalkan penggunaan platform-platform mereka. Hal ini juga memberikan sinyal bahwa tren moneterisasi konten di media sosial terus berkembang, dan perusahaan semakin berusaha untuk memanfaatkannya.(hh)