Perusahaan Teknologi Besar Dituntut untuk Mengatasi Masalah Misinformasi dan Ujaran Kebencian

Google, sebagai raksasa teknologi, menghadapi tantangan besar dalam memastikan bahwa produk dan layanannya tidak digunakan untuk menyebarkan misinformasi atau ujaran kebencian. Oleh karena itu, Google merilis audit yang mengevaluasi dampak kebijakan dan layanannya terhadap hak sipil, dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah dan merekomendasikan langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

Seperti yang dilaporkan oleh CNN, audit ini dipicu oleh tekanan dari para advokat hak sipil yang menginginkan Google untuk memperkuat pendekatan terhadap hak sipil dan hak asasi manusia. Setelah itu, Google menunjuk firma hukum WilmerHale untuk melakukan penilaian.

Corporate Office

WilmerHale merekomendasikan agar Google dan YouTube meninjau kembali kebijakan ujaran kebencian dan pelecehan untuk mengatasi masalah seperti misgendering, yaitu ketidakcocokan antara identitas gender seseorang dan cara orang lain memperlakukan atau merujuk kepada mereka, serta penyebutan nama orang yang telah meninggal. Audit juga menyarankan Google untuk beradaptasi dengan perubahan norma terkait kelompok yang dilindungi.

Selain itu, audit menyarankan agar Google mempertimbangkan untuk melibatkan karyawan dengan kefasihan bahasa dalam tindakan penegakan untuk mengatasi misinformasi terkait pemilu. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa terjemahan tidak menyebabkan kekeliruan yang dapat menyebarkan misinformasi.

Google juga harus mengembangkan metrik tambahan untuk melacak kecepatan dan efisiensi yang digunakan untuk menghapus iklan yang salah terkait pemilu, termasuk memberikan hukuman yang lebih tinggi dan penangguhan permanen dalam kasus pelanggar berulang. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa iklan terkait pemilu yang salah tidak tersebar dan memengaruhi hasil pemilu.

Chanelle Hardy, kepala hak-hak sipil di Google, mengatakan bahwa Google berkomitmen untuk terus meningkatkan pendekatan terhadap hak sipil dan hak asasi manusia. Google melakukan audit sukarela atas kebijakan, praktik, dan produknya untuk membantu memandu upaya mereka dalam memperkuat pendekatan terhadap hak sipil dan hak asasi manusia. Ini menunjukkan bahwa Google sangat serius dalam menjaga integritas dan keamanan produk dan layanannya, serta memastikan bahwa produk dan layanan tersebut tidak disalahgunakan untuk tujuan yang tidak diinginkan.(hh)