California merupakan salah satu negara bagian di Amerika yang saat ini tengah bersiap – siap untuk bergabung dengan sejumlah negara bagian lain untuk menerapkan undang – undang “Hak Untuk Memperbaiki” yang baru. Dimana dengan adanya undang – undang ini, produsen smartphone harus memberikan informasi cara memperbaiki, suku cadang, dan alat diagnostic yang diperlukan kepada pemilik produk dan juga toko reparasi ponsel independen.
Anggota Majelis California Susan Talamantes Eggman telah mengumumkan rencana untuk memperkenalkan undang – undang baru itu di California. Ia mengatakan undang – undang tersebut akan memberikan konsumen kebebasan untuk memilih toko reparasi ponsel sesuai pilihan mereka.
Mark Murray, Direktur Eksekutif Anti Limbah di California mengatakan bahwa produsen ponsel pintar dan pembuat alat rumah tangga telah mendapatkan keuntungan dari biaya lingkungan dan uang konsumen.
Sementara itu, Kit Walsh, Staf Pengacara Senior di Electronic Frontier Foundation, mengatakan bahwa undang-undang baru tersebut sangat penting untuk melindungi toko reparasi independen dan juga akan membuat pasar yang kompetitif untuk perbaikan, sehingga ini semua akan mengarah pada sebuah layanan yang lebih baik dan tentunya biaya yang lebih terjangkau.
Selain California, ada 17 negara bagian lainnya yang telah memperkenalkan undang-undang “Hak untuk Memperbaiki”, termasuk Washington, Massachusetts, Vermont, New York, Hawai, Illinois, Iowa, Kansas, Minnesota, Missouri, Carolina Utara, Nebraska, New Hampshire, New Jersey, Oklahoma, Tennessee, dan Virginia.
Beberapa negara bagian mulai memperkenalkan undang-undang “Hak untuk Memperbaiki” awal tahun lalu, dan gerakan “Hak untuk Memperbaiki” terus berlanjut sejak saat itu, didorong oleh kontroversi iPhone yang semakin memuncak.
Sejak tahun lalu, Apple telah melakukan lobi terhadap “Hak untuk Memperbaiki” di berbagai negara bagian, hal tersebut juga dilakukan oleh beberapa perusahaan teknologi lainnya. Di Nebraska, misalnya, Apple mengatakan dengan menyetujui “Hak untuk Memperbaiki” akan mengubah sebuah negara menjadi kiblat bagi orang – orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga memudahkan para peretas untuk pindah ke Nebraska. Argumen lain dari perusahaan dan produsen perangkat teknologi adalah dengan mengatakan adanya undang – undang “Hak untuk Memperbaiki “ akan membahayakan keamanan dan keamanan perangkat.
Undang – undang “Hak untuk Memperbaiki “ sangat didukung oleh gerai reparasi seperti iFixit, toko reparasi independen, dan juga kelompok advokasi konsumen seperti Electronic Frontier Foundation.
Khusus di California, undang – undang “Hak untuk Memperbaiki” sangat menarik karena seperti yang diperlihatkan oleh Motherboard, undang-undang hak perbaikan yang kuat sebenaranya sudah ada. Hal tersebut tertera pada bagian Sipil California di pasal 1793.03 yang menyatakan bahwa perusahaan harus menawarkan suku cadang untuk perbaikan setidaknya tujuh tahun setelah produk diluncurkan. Itulah sebabnya mengapa produk – produk klasik buatan Apple hanya dapat diperbaiki di California yang merupakan satu-satunya negara bagian di mana konsumen dapat terus melakukan perbaikan pada produk – produk klasik.
Saat ini konsumen yang memiliki produk Apple yang memerlukan perbaiki harus mendatangi toko ritel Apple dan mereka akan mengirimkan produk tersebut ke fasilitas perbaikan Apple. Selain itu mereka juga dapat mengunjungi Penyedia Layanan Resmi Apple untuk mendapatkan dukungan bagi perangkat mereka. Perbaikan dari gerai reparasi pihak ketiga yang bukan Penyedia Layanan Resmi Apple dapat membatalkan garansi perangkat.
Produk andalan Apple saat ini adalah iPhone X yang telah mendapatkan nilai perbaikan 6 dari situs iFixit. Perbaikan pada iPhone X ini memerlukan obeng khusus ditambah susunan kabel yang rumit dan sulit diganti. Dengana adanya fitur tahan air membuat perbaikan menjadi semakin rumit. Produk Apple lainnya, seperti MacBook menerima nilai perbaikan yang jauh lebih rendah.(hh)