Pusat Data Kecerdasan Buatan Terbesar Di Asia Dibuka Di Shanghai

Salah satu pusat data kecerdasan buatan (AI) terbesar di Asia telah resmi dioperasikan di Zona Perdagangan Bebas Lin-gang Shanghai. Pusat ini mencakup area seluas 130.000 meter persegi, menampung 5.000 rak komputer, dan dibangun dengan investasi senilai 880 juta dolar. Infrastruktur tersebut memiliki kapasitas komputasi yang dirancang sebesar 3,74 exaFLOPS, yang merupakan salah satu yang terkuat di antara pusat data di Asia.

Salah satu keuntungan paling jelas dari pusat data adalah kecepatannya yang sangat tinggi. Ini mampu melatih model dengan 100 miliar parameter, yang dapat menyediakan jutaan model bisnis untuk semua jenis perusahaan.

Menurut news.cgtn.com, Perusahaan di industri seperti bio-medicine dan otomotif diharapkan mendapat manfaat paling besar dari pusat data ini.

“Industri seperti bio-medicine dan fisika membutuhkan AI untuk membantu mereka mengeksplorasi langkah selanjutnya. Kami telah bekerja sama dengan National Center for Protein Science untuk membantu mereka dalam penelitian dan pengembangan mereka,” kata Yang Fan, salah satu pendiri dan wakil presiden dari SenseTime.

Pusat data AI juga diharapkan dapat mengurangi tingkat kehilangannya saluran energi listrik sekitar 50 persen dan menghemat sekitar 45 juta kilowatt-jam dari konsumsi daya tahunannya. Li Genguo, direktur Shanghai Supercomputer Center, mengatakan metode algoritma tradisional memiliki biaya energi yang tinggi. Tapi komputasi AI bisa jauh lebih ramah lingkungan.

“Komputasi AI akan menjadi metode yang paling efisien melalui penggunaan akselerator CPU berkecepatan tinggi,” kata Li.

Pembentukan pusat data AI skala besar seperti itu sangat penting untuk kemampuan desain mandiri negara dalam industri AI. Dalam beberapa tahun terakhir, pembuat AI di Tiongkok seperti SenseTime, iFLYTEK dan Cambricon juga telah berkembang pesat. Menurut Laporan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok memperkirakan nilai industri AI inti negara itu akan mencapai lebih dari 63 miliar dolar pada akhir tahun 2025.

Dan tentu saja, semua ini dilakukan dengan tujuan agar Shanghai dapat mengembangkan industri AI nya. Pekan lalu, Walikota Shanghai Gong Zheng mengatakan dalam laporan kerja pemerintahnya bahwa salah satu tugas utama kota ini untuk tahun 2022 adalah melakukan serangkaian solusi inovatif AI untuk ekonomi.(ra/hh)