Saluran Internet yang Terbuka Lebih Banyak Ditempati Masyarakat Indonesia

Indonesia terkadang disebut sebagai ibu kota media sosial dunia, tetapi penelitian menunjukkan bahwa orang Indonesia menghabiskan lebih dari separuh waktunya online di internet terbuka.

Menurut sebuah studi oleh Kantar dan The Trade Desk, yang mendefinisikan internet terbuka terdiri dari berita/situs web, over the top (OTT) dan TV yang terhubung (CTV), streaming musik/audio, dan game online.

Statistik

Menurut warc.com, ada beberapa kunci statistik yang kita bisa dapatkan. Diantaranya adalah:

  • Rata-rata konsumen Indonesia menghabiskan 283 jam sebulan di media digital, dengan 55% dari waktunya di internet terbuka.
  • Selama 12 bulan terakhir, tujuh dari 10 orang Indonesia meningkatkan konsumsi internet terbuka mereka; dua dari tiga berharap untuk lebih meningkatkan waktu yang dihabiskan untuk membuka saluran internet dalam enam bulan ke depan.
  • Konten premium (44%) dan kredibilitas konten (25%) adalah pendorong teratas yang memengaruhi pilihan konten.
  • Saat membandingkan lingkungan konten premium dengan platform konten buatan pengguna, orang Indonesia 67% lebih cenderung mempercayai merek yang beriklan di OTT.​

Mengapa itu penting?

Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa pemasar perlu mempertimbangkan kembali bauran media mereka karena pengguna beralih dari media sosial, platform konten buatan pengguna, dan streaming game langsung ke saluran internet terbuka. Skala perubahan pola pikir yang dibutuhkan terlihat dalam komentar dari ketua Asosiasi Digital Indonesia yang mencatat bahwa “pembelanjaan iklan digital di luar ekosistem internet terbuka setidaknya tiga kali lebih tinggi daripada internet terbuka”.

Pengaturan waktu adalah faktor

Studi ini juga menemukan bahwa penggunaan internet terbuka memuncak sebelum makan siang selama periode perjalanan (berita/website) dan setelah bekerja saat keluarga berkumpul (OTT).(ra)