Satelit Internet Gratis Facebook Gagal Diluncurkan

Jakarta – Seperti dilansir dari Kompas Tekno, gagalnya peluncuran satelit pertama milik Facebook yang diberi nama AMOS-6 telah dikonfirmasi oleh SpaceX, perusahaan yang memiliki roket untuk mengirimkan satelit Facebook tersebut ke orbitnya. Kegagalan tersebut disebabkan oleh meledaknya roket yang membawa satelit.

Peluncuran satelit AMOS-6 bertujuan untuk menyajikan akses internet murah dan juga gratis ke daerah sub-sahara Afrika. Hal ini merupakan bagian dari proyek program Facebook untuk internet gratis yang disebut dengan Internet.org.

“Roket dan beban berbayarnya (satelit yang dibawa) hilang (hancur),” pernyataan SpaceX yang dilaporkan oleh BusinessInsider.

“Saya sedang di Afrika dan sangat kecewa mendengar kabar meledaknya SpaceX yang membawa satelit kami, satelit itu sedianya bisa memberikan konektivitas ke banyak wiraswasta dan semua orang di benua ini,” ujar CEO Facebook, Mark Zuckerberg.

Meledaknya roket peluncur itu terjadi akibat adanya gangguan pada bangunan pendukung peluncuran (launch pad), jadi bukan disebabkan oleh roket. Kejadian tersebut berlangsung di darat ketika tengah dilakukan pengetesan penyalaan pendorong tanpa peluncur (static fire).

Roket Falcon 9 yang digunakan telah didesain untuk dapat kembali ke bumi setelah selesai membawa satelit ke orbit Bumi, sehingga roket akan bisa digunakan kembali untuk meluncurkan satelit lain.

Pada sejumlah uji coba yang telah dilakukan oleh SpaceX memperlihatkan hasil positif. Roket berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu meluncur dan kembali mendarat disebuah landasan berupa tongkang ditengah laut.

Peluncuran satelit AMOS-6 ini merupakan bagian dari Internet.org, sebuah realisasi dari CEO Facebook, Mark Zuckerberg, dimana semua orang dapat terkoneksi melalui internet dengan gratis. Masyarakat di area terpencil adalah target utama dari proyek tersebut. Diharapkan mereka dapat menggunakan internet seperti sama halnya dengan warga yang tinggal daerah perkotaan.

Setelah gagalnya peluncuran ini, Facebook belum menjelaskan secara rinci tindakan ataupun rencana selanjutnya. Namun, ini memperlihatkan bahwa rencana distribusi koneksi internet ke wilayah terpencil sudah pasti akan tertunda.