Jakarta – Akamai melaporkan bahwa Indonesia saat ini telah berada di rangking ketiga di wilayah Asia Pasifik serta dunia untuk kategori Average Peak Connection Speed atau kecepatan internet rata-rata.
Di sepanjang kuartal pertama 2016, kecepatan internet Indonesia mampu menembus 110,2 MBbps, seperti ada dalam laporan yang berjudul State of the Internet Report. Di dua peringkat teratas adalah Singapura dan Hong Kong.
Hal tersebut memperlihatkan usaha dalam meningkatkan pembuatan infrastruktur broadband sudah ada hasilnya. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara senang melihat adanya laporan tersebut. Walaupun demikian, janganlah keberhasilan tersebut membuat kita terlena dan harus tetap pada prinsip jangan kasih kendor.
“Alhamdulillah, perubahannya paling signifikan untuk Q1. Namun pekerjaan rumah kita masih banyak. Kita tidak boleh lengah,” ujar Menkominfo seperti yang dikutip dari detikINET.
Akamai dalam laporannya menyebutkan Indonesia mengalami kenaikan kecepatan puncak internet rata-rata yang mengejutkan, yaitu 535% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Tapi jangan terlalu cepat senang dan puas dengan hasil tersebut, karena pada kategori kecepatan internet rata-rata, posisi Indonesia masih berada di bawah.
Saat ini kecepatan internet rata-rata di Indonesia adalah sekitar 4,5 Mbps, ini membuat Indonesia berada di rangking 94 dunia. Terlihat peningkatan yang terjadi cukup signifikan, untuk di kawasan Asia Pasifik kecepatan internet rata-rata Indonesia sudah cukup tinggi.
“Indonesia, dengan kecepatan internet rata rata naik 110% lagi lagi adalah satu satunya negara di mana kenaikannya lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Akamai.
Menkominfo akan tetap meneruskan pembangunan internet melalui mobile broadband seluler 4G, fixed broadband to the home, serta pembangunan backbone nasional dengan proyek Palapa Ring. Ia tidak ingin kita sampai terlena dan lengah dengan kondisi yang sekarang ini berhasil diraih.
“Target kita di 2019 menjadi nomor dua di ASEAN secara negara, layanan broadband di Jakarta tidak jauh berbeda dengan Singapura dan di atas ibu kota negara-negara ASEAN lainya. Nanti, Jakarta akan 11-12 dengan Singapura,” kata Chief RA sembari menyudahi pembicaraannya.