Tanpa Internet Anak Ini Juarai Kontes Google Code-in

Kamerun – Seorang anak berumur 17 tahun yang berasal dari Kamerun berhasil menjadi juara pada kontes programming yang diadakan oleh Google. Anak itu bernama Nji Collins Gbah dan ia berhasil keluar sebagai sebagai juara pada kontes Google Code-in.

Untuk saat ini hidup kita tidak mungkin bisa lepas dari Internet, tapi kenyataannya masih banyak negara – negara di Afrika and Asia yang koneksi Internetnya memang diputus untuk menghentikan keluhan – keluhan dan tuntutan dari warganya.

Sementara Nji berasal dari Bamenda, sebuah kota yang terletak di sebelah barat laut Kamerun. Dimana koneksi internet di kota itu baru saja diputus oleh pemerintahnya dengan tujuan merendam rasa ketidakpuasaan warganya.

Walaupun demikian Nji tetap berhasil menjuarai kontes programming Google Code-in. Namun, itu dilakukannya dengan penuh perjuangan karena ia harus pindah dan meninggalkan kedua orang tuanya. Ia pun tinggal dirumah sepupunya di ibukota guna meneruskan impiannya menjadi seorang programmer.

Kontes Google Code-in sendiri merupakan kontes programming yang ditujukan anak – anak berusia 13 sampai dengan 17 tahun. Kontes yang diadakan pada tahun 2016, di ikuti lebih dari 1,300 programmer dari 62 negara dan Nji Collins merupakan pemenang dari salah satu kategorinya.

Untuk tampil sebagai juara Nji harus berhasil menyelesaikan 20 tugas yang dibagi kedalam lima grup yang berbeda. Baru saja sehari ia mengikuti kontes tersebut, koneksi internet di kotanya diputus. Pemerintahnya membantah bahwa itu disengaja, tetapi berdasarkan informasi dari informan yang independen, memutuskan koneksi internet guna membungkam kritik politik merupakan taktik yang umum digunakan di Kamerun.

Tentunya ini merupakan kondisi yang sulit, tanpa ada sekolah dan internet bagi Nji. Akhirnya dengan berat hati ia memutuskan untuk meninggalkan keluarganya dan tinggal bersama sepupunya di ibukota Kamerun, Yaounde, dimana koneksi internet masih tersedia.

“Saya mencoba untuk membuat model yang saya ciptakan sendiri dengan menggunakan data kompresi dan mempelajarinya secara sungguh – sungguh serta mempelajari bahasa mesin,” katanya seperti dikutip dari BBC.

Nji ingin menyelesaikan sekolahnya dan meneruskan pendidikannya dibidang ilmu komputer. Tidak diragukan lagi, ia menguasai apa yang dibicarakannya mengenai kompresi data, pembelajaran yang sungguh – sungguh dan mempelajari bahasa mesin merupakan masa depan teknologi komputasi.

Sebagai juara dari kontes Google Code-in, ia telah diundang oleh Google untuk mengunjungi kantor pusatnya di Mountain View, Amerika Serikat dan berpartisipasi dalam sebuah bincang – bincang dengan para insinyur dan coders dari perusahaan teknologi tersebut.

“Saya berharap suatu hari nanti bisa bekerja di sana, jika memungkinkan,” kata Nji dengan penuh harap.

Sebuah mimpi yang memungkinkan, tentunya apabila hal itu di ijinkan oleh Donald Trump.(hh)