Siapkah Indonesia Menyambut Teknologi 5G?

Teknologi 5G di Indonesia saat ini memang menjadi hal yang mulai diperbincangkan. Setelah Indonesia berhasil mengimplementasikan 4G LTE untuk dapat dinikmati oleh masyarakat luas, Indonesia mungkin akan mulai menjajaki tahapan persiapan untuk memasuki teknologi 5G. Sama halnya dengan sejumlah Negara seperti Jepang dan Korea Selatan yang juga bersiap untuk melakukan uji coba teknologi 5G ini.

Teknologi 5G merupakan teknologi jaringan terbaru yang saat ini tengah dikembangkan. Teknologi tersebut memiliki berbagai kelebihan jika dibandingkan dengan teknologi 4G, yaitu memiliki kecepatan data hingga 100 kali lebih kencang, memiliki kapasitas penampungan pemakai hingga 1.000 kali lebih banyak, dan memiliki latency atau hambatan data yang lebih kecil, yaitu hingga 1-5ms.

Masyarakat Telematika (MASTEL) yang mengadakan diskusi tentang teknologi 5G ini di Mercantile Athletic Club (14/12/2015) berharap diskusi ini tidak hanya sebatas membahas pada segi teknologi saja tetapi kepada perspektif yang lebih luas.

“Kita berharap diskusi 5G itu tidak melulu terbatas pada teknologi saja, kita bawa ke perspektif yang lebih luas,” ucap Kristiono Ketua Umum MASTEL.

Kesempatan dalam mengembangkan teknologi 5G ini kedepannya masih sangat terbuka. Karena dalam pengembangannya Negara-negara yang sudah memiliki pandangan / cita-cita dalam pengimplementasian 5G ini dimulai di tahun 2020. Jadi Indonesia masih ada kesempatan 5 tahun lagi untuk ikut mengembangkan teknologi ini, tidak hanya menjadi Negara konsumen / penikmat saja tetapi harus menjadi kontributor untuk teknologi ini. Indonesia masih memiliki cukup waktu untuk mempelajari, mengimplementasikan, memanfaatkan teknologi 5G ini, tidak seperti saat 4G, Indonesia bisa dibilang cukup terlambat.

Dalam memulai rencana untuk mengembangkan 5G ini, Indonesia harus siap dari segala hal, seperti konsep yang jelas, infrastruktur telekomunikasi, sumber daya manusia yang mumpuni, dan terakhir inovasi-inovasi agar teknologi ini bisa dimanfaatkan secara penuh oleh masyarakat luas dari semua kalangan. Indonesia sekarang harus optimis, dan harus menguasai teknologi ini kedepannya. Karena dalam segi akademis, Indonesia sebenarnya sudah dapat mengikuti perkembangan teknologi ini, hanya agar maksimal, harus didukung oleh berbagai pihak contohnya para pelaku industri di bidang TIK. [MFHP]