Ducting di Surabaya Tidak Semrawut, Begini Cara Bu Risma

Ducting di Surabaya tidak semrawut lagi seperti yang dikeluhkan Ahok. Pemerintah Kota (Pemkot) pahlawan sudah punya cara sendiri benahi masalah penempatan kabel jaringan utilitas terpadu dan terdefinisikan dalam Peraturan Walikota (Perwali) Surabaya nomor 8 tahun 2015 yang berjudul Penyelenggaraan Menara Telekomunikasi Microcell.

Ducting Cara Bu Risma

Bu Risma menilai penggelaran jaringan serat optik sebagai penunjang penyelenggaran telekomunikasi perlu dikendalikan agar tidak kontra produktif dengan kaidah tata ruang dan estetika kota. Cara Bu Risma memastikan agar Perwali yang ia tetapkan dapat berjalan efektif, yaitu:

1. Saluran duct dibuat dari beton pracetak berukuran besar, sehingga bisa dilalui pekerja pemasangan jaringan. Ukuran saluran duct yang paling besar, memungkinkan truk tronton berjalan di dalamnya.

2. Pada saluran duct sudah disediakan klip-klip untuk menggantungkan kabel utilitas bersama (listrik, gas dan telekomunikasi).

3. Ducting dilakukan bersamaan dengan modernisasi trotoar, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas trotoar bagi pejalan kaki penyandang disabilitas.

4. Jalur pipa gas sedang dipertimbangkan untuk dilewatkan di saluran duct, bersama dengan jalur kabel FO (fiber optic). Saat ini sedang dikaji penggunaan pipa baja sebagai media distribusi gas agar tidak rentan kebocoran.

5. Kabel masing-masing operator yang melalui saluran duct, menggunakan warna HDPE (high density polyethylene) yang berbeda satu sama lain, dengan urutan warna di setiap tempat penggelaran FO selalu konsisten.

6. Ducting bersama, selain difungsikan untuk sarana utilitas bersama juga menjadi saluran air yang membuat Surabaya bebas banjir.

7. Ducting bersama ini saat ini sudah mengelilingi kota surabaya sehingga akan mempercepat penggunaan dan pemanfaatannya bagi sarana telekomunikasi untuk menjangkau pelanggan terutama di area perkantoran, apartemen dan kawasan bisnis.

8. Pemkot Surabaya telah memiliki jaringan FO yang digunakan secara internal untuk mendukung berbagai layanan smart city. Namun jaringan ini juga dapat disewakan kepada pihak lain. Dengan begitu, penyelenggara jasa tidak perlu lagi melakukan aktivitas penggalian yang bisa menimbulkan kemacetan di jalan-jalan Surabaya.

9. Untuk meningkatkan information security, Pemkot Surabaya juga sudah bersertifikasi ISO 27000 yang mendukung keamanan aset informasi dengan standar internasional.

Dengan cara-cara yang disebutkan di atas, Pemkot Surabaya ke depan akan terus meminimalisir proyek galian kabel di bawah jaringan jalan dan merevitalisasi saluran air.

Jadi perlukah Ahok berguru ke Bu Risma?[AR]