MASTEL Lakukan Kunjungan Ke Kantor Redaksi Kompas

Jakarta – Kamis (26/01/17), Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) melakukan kunjungan ke kantor redaksi Kompas di Gedung Kompas Gramedia Jl. Palmerah Selatan 26-28, Jakarta Pusat. Kunjungan tersebut diterima oleh Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo serta jajaran redaksi Kompas.

Dalam kunjungannya, MASTEL menyampaikan penjelasan terkait sejarah dan struktur organisasi MASTEL serta tema – tema yang diusung pada tahun ini. Ada dua tema diusung, yaitu Digital Inclusion dan Digital Economy.

MASTEL melihat kesiapan masyarakat untuk digital inclusion belum mempunyai pondasi yang kuat. Hal ini disebabkan keterjangkauan koneksi internet yang belum merata. Selain itu perlu adanya peningkatan terhadap keahlian dan kesadaran mengenai teknologi digital itu sendiri.

Dimana salah satu hal yang menjadi perhatian dari MASTEL adalah adanya aktifitas offline dan online. Tentunya hal ini menimbulkan sebuah perbuatan hukum baru, yang tidak dipahami oleh masyarakat dan perlu dilakukan antisipasi.

Pada kesempatan itu, disampaikan pula mengenai Koperasi Jasa Digital Mandiri yang merupakan sebuah platform dengan visi untuk membangun kembali kedaulatan negeri ini, sehingga dapat menjadikan Indonesia menjadi produsen tidak hanya sekedar sebagai konsumen.

Sementara Pemred Kompas Budiman Tanuredjo melihat masih sangat kurangnya minat baca dan tulis dari masyarakat di era digital seperti saat ini. Bahkan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo mengatakan indeks ketahanan nasional di Indonesia ini sangat rentan. Khususnya di bidang ideologi, karena segala jenis ideologi bisa masuk ke Indonesia.

Oleh karena itulah Kompas pemberitaannya selalu menyoroti kemanusiaan dan kebangsaan. Dalam melakukan pendekatan jurnalistiknya tidak mendekati sensasi, tapi lebih kepada substansi. Untuk mendekati Indonesia tidak bisa dilakukan melalui teritotial atau otonomi daerah, namun melalui pendekatan yang berbeda. Dari pendekatan tersebut lahirlah ekspedisi “Cincin Api”. Sebuah ekspedisi yang dilakukan untuk melihat Indonesia melalui kekayaan kontennya yang luar biasa.

Kekayaan konten tersebut akan menjadi sebuah “Knowledge Industries” dan Kompas tengah mengembangkan dirinya menjadi bagian dari “Knowledge Industries”. Pengembangan tersebut dilakukan karena adanya dukungan konten yang dimiliki oleh Kompas. Hampir semua segala jenis dokumen dan foto dari berbagai era ada di perpustakaan internal Kompas.

Pada akhir pembicaraan pihak Kompas menyampaikan bahwa mereka terbuka untuk sebuah kerja sama. Dimana tentunya MASTEL jauh lebih memahami infrastruktur, sementara Kompas tentunya dari sisi jurnalistiknya. Diharapkan dengan adanya kerja sama nanti dapat mengembalikan kedaulatan siber di Indonesia.

Pada kunjungan tersebut Ketua Umum Mastel Kristiono didampingi oleh pengurus dan anggota di antaranya Kabid Kebijakan Strategis Teguh Prasetya, Rudi Rusdiah Kabid Manufacturing, Johny Siswandi dari MASTEL Institute.(hh)