Facebook Gunakan Kecerdasan Buatan Untuk Cegah Kasus Bunuh Diri

Facebook hadirkan kemampuan kecerdasan buatan yang dapat mendeteksi seseorang ketika adanya kemungkinan melakukan tindakan bunuh diri.

Jejaring sosial paling populer itu telah menggunakan mekanisme untuk menandai konten dari orang yang berniat mencederai diri mereka sendiri. Fitur baru ini ditujukan untuk mendeteksi konten sebelum seseorang melaporkannya.

“Kami telah mulai meluncurkan kecerdasan buatan di luar Amerika untuk membantu mengenali seseorang ketika mereka mengkspresikan sesuatu atau pikirannya mengenai bunuh diri, termasuk dalam Facebook Live,” tulis Guy Rosen, Wakil Presiden Manajemen Produk Facebook di sebuah blog.

“Fitur ini tidak lama lagi juga akan hadir di seluruh dunia, kecuali Eropa,” tambahnya.

Layanan atau fitur ini akan memindai konten termasuk Facebook Live dengan menggunakan Teknik yang disebut dengan “pattern recognition” (pengenalan pola). Misalnya saja memindai komentar dari salah satu teman pengguna seperti “apa kamu baik -baik saja?” bisa menandakan adanya sebuah niatan untuk melakukan bunuh diri.

Guy Rosen juga menulis di tim Operasi Komunitas Facebook termasuk ribuan orang di seluruh dunia yang memantau laporan mengenai konten di Facebook, diantaranya ada beberapa orang yang di dedikasikan dan dilatih khusus guna menghadapi kasus bunuh diri dan mencederai diri sendiri.

Facebook juga menggunakan kecerdasan buat untuk memprioritaskan urutan dari konten – konten yang telah ditandai, yang dikirimkan untuk di moderasi oleh petugas, sehingga mereka bisa dengan cepat menghubungi pihak berwenang di tempat dimana akan terjadi kasus bunuh diri.

Ini bukanlah pertama kalinya Facebook memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membantu orang yang memiliki masalah mental dan fisik.

Pada April 2016, Facebook memperkenalkan otomatis altenatif tulisan, yang memungkinkan keterangan foto dapat disuarakan dengan jelas. Misalnya, seseorang bisa mendengar,”gambar ini terdiri dari tiga orang, tersenyum, diluar ruangan.”

Teknologi tersebut dibuat oleh Facebook sebagai bagian dari teknologi pengenalan objek. Dalam penjelasannya Facebook menerangkan bahwa teknologi itu berbasis pada jaringan saraf yang memiliki ribuan parameter dan dilatih dengan jutaan contoh.(hh)

Sumber