Informasi terperinci mengenai tereksposnya lebih dari 540 juta data pengguna Facebook ke publik selama berbulan-bulan, ditemukan oleh sebuah perusahaan keamanan siber.
Seperti dilansir dari BBC, perusahaan keamanan UpGuard telah menemukan cache data dalam jumlah besar pada server Amazon yang digunakan oleh perusahaan media sosial asal Meksiko.
Informasi itu berasal dari pengunjung yang mengakses halaman Facebook Cultura Colectiva dan informasi data yang dapat dilihat termasuk nama akun, nomor ID, komentar dan reaksi.
Facebook sendiri telah menginformasikan bahwa mereka telah menghapus informasi data tersebut dari server.
Cultura Colectiva mengatakan data yang dikumpulkan itu berasal dari interaksi dengan pengguna melalui berbagai halaman Facebook-nya. Semua informasi yang sama akan tersedia bagi siapa saja yang melihat halaman yang dapati diakses secara publik itu.
Namun dari kejadian tersebut tidak ada data pribadi seperti email atau kata sandi yang disimpan, karena Cultura Colectiva tidak memiliki akses ke informasi tersebut.
Facebook juga mengatakan bahwa Amazon telah membantu menghapus data tersebut ketika UpGuard memberi tanda bahwa data terekspos ke publik. Disamping itu, mereka juga menghapus database dari data yang lebih kecil dari 22.000 data yang dikumpulkan oleh perusahaan terpisah yang mengikut sertakan nama, kata sandi, dan alamat email.
Perusahaan jejaring sosial popular itu mengatakan bahwa kebijakannya melarang data Facebook disimpan di basis data yang dapat diakses publik.
UpGuard menemukan data pengguna Facebook yang terekspos tersebut sebagai bagian dari pemeriksaan rutin yang dilakukan di server Amazon yang secara tidak sengaja mengekspos database. Dari survei terbarunya, UpGuard telah menemukan tujuh kejadian yang mengekspos data pengguna ke publik:
- Transaksi rahasi dari perusahaan hosting GoDaddy
- Kata sandi dan kunci kripto untuk penyedia internet Pocket Inet
- 14 juta catatan pelanggan Verizon
- Data penting untuk aplikasi Viacom
- Catatan 1,8 juta pemilih Chicago
Tereksposnya data pengguna Facebook secara tidak disengaja ini merupakan yang terbaru dari serangkaian insiden panjang yang telah membuka informasi sensitif atau pribadi oleh Facebook.
Pada akhir Maret, Facebook juga telah menemukan bahwa kata sandi sekitar 600 juta pengguna pdisimpan secara internal dalam teks biasa selama berbulan-bulan. Selain itu, Pada September 2018, informasi 50 juta pengguna Facebook terekspos secara tidak sengaja karena adanya kelemahan keamanan. Belum lagi data pengguna yang telah dikumpulkan oleh Cambrigde Analytica pada awal tahun lalu.(hh)