Xiaomi telah mengumumkan bahwa mereka telah menambahkan fitur ‘epidemi pneumonia real-time’ pada aplikasi virtual asisten buatan mereka Xiao Ai. Dengan adanya fitur ini, maka pengguna dapat melihat informasi terbaru mengenai virus corona melalui asisten digital AI pada smartphone Xiaomi.
Seperti dilansir dari Gadget 360, para pengguna ponsel pintar Xiaomi juga dapat mengaktifkan informasi dengan mengatakan, “epidemi pneumonia real-time” di ponsel dengan virtual asisten bawaan Xiaomi. Ini sebagai tanggapan terhadap epidemi virus Corona yang menyebar di negara asal perusahaan tersebut di Tiongkok. Bahkan epidemi itu bisa dikatakan telah menyebar melintasi perbatasan, dengan adanya laporan dari sejumlah negara yang tengah merawat pasien yang terjangkit virus Corona.
Adanya penambahan fitur ‘epidemi pneumonia real-time’ pada aplikasi Xiao AI dilaporkan oleh kantor berita Tiongkok ITHome. Adanya fitur ini sangat membantu dan memudahkan pengguna mengetahui penyebab dan pencegahannya.
Penambahan ini akan membantu pengguna Xiaomi tetap aman dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menghindari infeksi. Semua ponsel dengan virtual asisten Xiao AI harus dapat memperoleh informasi hanya dengan mengatakan perintah suara, “epidemi pneumonia real-time”.
Virus Corona yang saat ini menyebar di Tiongkok adalah virus pernapasan yang dapat menginfeksi paru-paru dengan gejala seperti flu biasa. Gejala awalnya demam, batuk, dan bersin tetapi virus dapat menyebabkan kegagalan organ, pneumonia, dan kematian.
Bagian yang paling berbahaya adalah virus dapat dengan mudah menyebar melalui batuk dan bersin, dan satu-satunya cara untuk menghentikannya saat ini adalah menghindari kontak dengan orang yang sakit atau mungkin membawa virus. Karena tidak ada vaksin untuk mencegah penyebarannya saat ini.
Virus Corona dilaporkan berasal dari kota bernama Wuhan di Tiongkok, dan yang menarik kota ini ternyata merupakan kota asal pendiri Xiaomi, Lei Jun. Kota ini juga merupakan tempat markas kedua Xiaomi berada, yang pertama berada di Beijing.
Para ahli masih berusaha mencari tahu bagaimana wabah dimulai. Sekitar sembilan orang dilaporkan telah meninggal oleh virus tersebut. Sementara lebih dari 400 orang dilaporkan sakit oleh virus. Selain itu virus ini telah menyebar ke negara lain seperti Jepang, Korea Selatan, dan Thailand.
Seperti yang telah disebutkan, seorang pria dari Amerik juga dilaporkan telah tertular virus dan tengah dirawat di rumah sakit karena kasus yang sama. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan seperti sering mencuci tangan, mengenakan topeng di tempat-tempat umum, dan menghindari area yang ramai.(hh)