3 Tren Internet Of Things Di 2021 Yang Harus Kamu Tahu

Internet of Things atau yang biasa disingkat IoT adalah suatu sistem dimana terhubung & terintegrasi nya perangkat satu dengan yang lainnya. Internet merupakan jaringan penghubung antar perangkat sehingga dapat terintegrasi. Hasil dari integrasi perangkat tersebut menghasilkan kode atau data yang dapat diidentifikasi. Lalu, dari identifikasi kode dan data tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan manusia.

Misalnya, ketika jam tangan pintar terhubung dengan smartphone, aktivitas user akan terekam oleh jam tangan pintar yang digunakan. Lalu, hasil rekam jejak dari jam tangan pintar tersebut dikirimkan secara nirkabel ke smartphone. User akan dengan mudah mengetahui berapa langkah, dan seberapa jauh jarak yang sudah ia tempuh. Hasil data tersebut dapat digunakan sebagai acuan apakah user sudah melakukan cukup banyak gerakan atau masih kurang. Tentunya hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup si pengguna jam tangan pintar dan smartphone tersebut.

Singkatnya, IoT ini bertujuan untuk menyelaraskan hubungan perangkat dengan perangkat, perangkat dengan user (manusia), dan user dengan user secara seamless.

Lalu, sebenarnya berapa besar pengaruh Internet of Things di Dunia? Dilansir dari forbes.com inilah opini tentang apa yang bisa diharapkan di tahun 2021, yang tentunya akan memainkan peran yang lebih besar di kehidupan dan pekerjaan.

1. IoT membuat WFH semakin produktif

Work-from-home sudah menjadi kebiasaan baru bagi banyak orang karena adanya kekhawatiran perihal banyaknya jumlah orang yang berkumpul dalam satu tempat kerja atau pusat kota. Dengan asisten pribadi berteknologi AI seperti Alexa yang sudah terpasang di rumah-rumah, kita bisa mengharapkan munculnya aplikasi-aplikasi yang akan membantu mengatur kehidupan sehari-hari sambil bekerja jarak jauh. Ini berarti akan ada lebih banyak aplikasi untuk penjadwalan otomatis dan kalender yang lebih pintar, dan juga dengan kualitas yang lebih baik, akan semakin banyak konferensi video interaktif, dan teknologi rapat virtual. Contohnya Virtual Stage Platform dari Microsoft, yang menggunakan sensor Azure Kinect untuk mengaktifkan presentasi imersif bertenaga AI yang akan membuat kita merasa lebih terlibat.

2. IoT di sektor ritel akan lebih aman dan efisien

Sektor ritel yang berbentuk fisik merupakan yang paling terkena dampak dari pandemi. Kita bisa lihat di awal pandemi, banyak toko non-esensial yang bisa ditutup sementara tanpa memberikan dampak besar bagi konsumen berkat hadirnya ritel online. Namun, toko-toko yang menyediakan keperluan penting seperti makanan dan obat-obatan, harus tetap dibuka untuk melayani kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar.

Di beberapa tahun ke depan, kita bisa mengharapkan munculnya inovasi seperti supermarket full otomatis dari Amazon, yang memangkas interaksi antar manusia yang tidak perlu pada saat kita berbelanja makanan dan kebutuhan lainnya. Otomatisasi melalui perangkat IoT juga akan terus berkembang di pusat-pusat distribusi yang mengirimkan inventaris ke pertokoan. Metode pembayaran tanpa kontak fisik juga akan semakin lazim seiring dengan kemajuan kita menuju “masyarakat tanpa uang tunai” yang telah diprediksi di beberapa tahun terakhir – yang tentunya membawa tantangannya sendiri.

Perkembangan lainnya di ritel juga mencakup penggunaan RFID untuk melacar pergerakan pelanggan di sekitar toko. Seperti sebelumnya, ini akan digunakan untuk membantu membuat keputusan terkait penempatan dan pengisian stok dengan mencatat bagaimana dan kapan pelanggan berinteraksi dengan tampilan dan produk di rak. Mengingat perubahan yang terjadi di masyarakat, IoT sekarang ini juga bisa digunakan untuk memantau jarak sosial dan melindungi dari bahaya kepadatan berlebih di area seperti toko, supermartket, dan pusat perbelanjaan yang sibuk.

3. IoT di tingkat perkotaan

Konsep “smart city” sudah semakin populer di beberapa tahun terakhir, dengan teknologi IoT digunakan untuk memantau lalu lintas di jalanan, penggunaan transportasi publik, langkah kaki di kawasan pejalan kaki, dan penggunaan fasilitas umum seperti pusat daur ulang dan pengumpulan sampah. Alat pengukur pintar yang mencatat penggunaan energi di rumah dan tempat bisnis, sehingga pasokan dapat diseimbangkan untuk memenuhi permintaan saat memuncak dan menghindari pemborosan yang tidak perlu.

Di beberapa tahun ke depan, kita bisa mengharapkan lonjakan sumber daya yang diarahkan untuk membangun kemampuan digital di dalam otoritas kota untuk memungkinkan mereka menggunakan teknologi baru yang tersedia secara lebih baik. Ini akan sangat penting dalam menghadapi tantangan dari kehidupan masyarakat yang berubah. Dengan masalah keamanan seputar transportasi publik, perkantoran di pusat kota, dan fasilitas rekreasi seperti taman, teknologi IoT akan memungkinkan pihak berwenang untuk lebih memahami pola penggunaan serta dapat merencanakan langkah-langkah keselamatan dan strategi tanggap darurat dengan lebih efisien.(kl)