Whatsapp Tunda Kebijakan Privasi Baru

WhatsApp akhirnya menunda peluncuran kebijakan privasi baru setelah membuat banyak penggunanya bingung. Tak hanya itu, para pengguna juga meminta layanan perpesanan tersebut untuk menjelaskan secara detail data apa yang dikumpulkan serta bagaimana WhatsApp membagikan informasi itu dengan perusahaan induknya Facebook.

Seperti dilansir dari Bloomberg, pada Desember 2020, WhatsApp telah mengumumkan bahwa mereka akan memperbarui Ketentuan dan Kebijakan Privasi. WhatsApp telah meminta pengguna untuk menyetujui kebijakan baru pada 8 Februari 2021, tetapi mereka memperpanjang waktu pembaruan hingga 15 Mei 2021.

“Kami telah mendengar dari begitu banyak orang betapa banyak kebingungan seputar pembaruan kami baru-baru ini. Ada banyak informasi yang salah yang menyebabkan kekhawatiran dan kami ingin membantu semua orang memahami prinsip dan fakta kami,” kata WhatsApp dalam sebuah postingan blog.

WhatsApp dienkripsi secara end-to-end, artinya hanya pengirim dan penerima pesan yang dapat membacanya, dan pesan tersebut tidak disimpan di server Facebook. Tetapi WhatsApp juga secara agresif mendorong pengiriman pesan untuk bisnis. Kebijakan privasi yang diperbarui dimaksudkan untuk mengingatkan pengguna bahwa beberapa bisnis akan segera menggunakan server milik Facebook untuk menyimpan pesan dengan konsumen.

Facebook mengatakan bahwa mereka tidak akan mengakses pesan-pesan itu seperti jenis penargetan iklan, tetapi dalam keterangan persyaratan layanan yang diperbarui itu mengkhawatirkan banyak pengguna karena memungkinkan Facebook secara tiba-tiba akan melihat pesan pribadi mereka. Manajemen WhatsApp mengatakan itu tidak benar, dan bahwa semua pesan pribadi antara teman dan anggota keluarga akan tetap dienkripsi secara end-to-end.

“Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan bisnis di WhatsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa mendatang dan penting orang-orang mengetahui layanan ini. Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook, ” tulis WhatsApp

Miskomunikasi tersebut menyoroti tantangan Facebook dalam meyakinkan pengguna bahwa perusahaan memperlakukan privasi mereka dengan serius. Sebagian besar bahasa dalam kebijakan baru yang diperbarui mirip dengan aturan yang diluncurkan pada tahun 2016, tetapi Facebook telah menangani berbagai masalah privasi sejak saat itu, termasuk penyelesaian 5 miliar dolar dengan Komisi Perdagangan Federal.

Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg telah menjadikan perpesanan pribadi sebagai prioritas utama di masa mendatang, tetapi itu juga berarti membawa WhatsApp lebih jauh di bawah kendali Facebook, baik secara operasional maupun dari perspektif merek dan pemasaran. Miskomunikasi seputar kebijakan baru WhatsApp telah membantu menyebabkan lonjakan pertumbuhan pengguna untuk aplikasi pesaing, seperti Signal dan Telegram.(na)