Biasanya satelit yang mengorbit bumi biasanya akan mengakhiri tugas mereka dalam masuk kembali ke atmosfir dengan terbakar. Namun kali ini berbeda sebuat satelit yang terbuat dari kayu dengan ukuran kecil dijadwalkan untuk diluncurkan oleh Badan Antariksa Eropa akhir tahun ini.
Sepertinya Ini bukanlah ide yang aneh, karena sejak tersedia secara luas sekitar seabad yang lalu, kayu khususnya kayu lapis telah dihargai karena kekuatan, kekakuan, dan daya tahannya tiga hal yang bagus yang biasanya ditemukan dalam pesawat ruang angkasa.
Woodsat dirancang untuk menguji seberapa baik kayu lapis bernama WISA, sebuah varietas khusus berkualitas tinggi yang diproduksi oleh UPM Plywood di Finlandia, salah satu sponsor proyek tersebut yang dapat menahan kerasnya ruang angkasa.
WISA Woodsat adalah gagasan Jari Mäkinen, seorang penulis dan penyiar dari Finlandia yang ikut mendirikan sebuah perusahaan bernama Arctic Astronautics, yang memasarkan replika CubeSat yang siap mengorbit.
“Saya selalu menikmati membuat pesawat model, yang melibatkan banyak bagian kayu. Ini membuat saya bertanya-tanya, mengapa kita tidak menerbangkan satelit dengan bahan kayu di luar angkasa?” katanya dalam sebuah berita.
Percaya atau tidak, kayu lapis untuk satelit kecil bisa menjadi alternatif murah dan bagus untuk bahan tradisional dan benar-benar layak dengan pengujian dan modifikasi yang tepat,” ujar Michelle Johnson, rekan rekanan perusahaan tersebit dari Lockheed Martin Space.
“Pesawat ruang angkasa modern sering dibuat dari komposit serat karbon yang pada dasarnya merupakan perbaikan rekayasa pada komposit asli alam, yaitu kayu,” jelasnya.
Woodsat akan diluncurkan dari Selandia Baru pada akhir tahun ini, disebut-sebut sebagai satelit yang terbuat kayu pertama. Namun, bukanlah pesawat ruang angkasa pertama yang sebagian terbuat dari kayu atau yang terakhir.
Sementara itu sebuah jenis gabus sedang diuji sebagai perlindungan termal pada bagian-bagian dari tahap inti roket SLS terbaru NASA, yang saat ini sedang dalam pengembangan. Gabus juga telah digunakan sebagai pelindung panas pada CubeSats lainnya. Dan China dilaporkan menggunakan kayu pohon oak putih untuk membuat pelindung panas pada satelit yang dapat dipulihkan dalam beberapa saat.
Selain itu juga sebuah perusahaan asal epang dan Universitas Kyoto dilaporkan bekerja sama pada prototipe satelit kayu untuk diluncurkan pada tahun 2023. Mereka berharap itu akan membantu satelit terbakar sepenuhnya saat masuk kembali ke bumi, tanpa meninggalkan zat beracun di atmosfer atau puing-puing yang jatuh kembali ke Bumi.(hh)