Web3 adalah Internet terdesentralisasi yang didukung oleh teknologi blockchain yang memberikan keamanan ekstrim, transparansi, dan kekekalan. Web3 berdampak pada sektor pendidikan melalui media digital. Siswa sekarang dapat belajar dari mana saja dan melanjutkan pendidikan mereka sambil bergerak dengan alat seperti AI, Metaverse, dan ML yang merampingkan akses ke pengetahuan.
Menurut analyticsinsight.net, sejak munculnya Web3, hal itu mulai berdampak pada berbagai industri, yang terbaru adalah sektor pendidikan. Web3 adalah generasi ketiga dari internet, dan memiliki potensi untuk sepenuhnya mengubah ekosistem pendidikan. Pendidikan di Web 1.0 hanya terbatas pada transfer pengetahuan antara guru dan siswa di lembaga pendidikan. Penekanan di Web2.0 bergeser ke portal pendidikan online terpusat. Web3 menggunakan ekosistem terdesentralisasi dengan penghapusan pihak ketiga dan menggunakan node jaringan untuk memverifikasi data. Penggunaan teknologi Blockchain membuat sistem anti-rusak, memungkinkan Web3 menyimpan data dalam jumlah besar dengan aman.
Web3 secara langsung atau tidak langsung telah membangun kembali infrastruktur inti dari beberapa industri. Sektor pendidikan secara bertahap dan mantap beradaptasi dengan tren yang sama. Infrastruktur pendidikan sekarang bergantung pada desentralisasi data dan sumber daya di Web3. Dampak Web3 dalam pendidikan dapat dijelaskan dengan berbagai cara:
- Memperkuat Proses Belajar Mengajar
Peserta didik dapat berpartisipasi dalam pembuatan konten dan pengajaran online akan membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan kreatif, analitis, dan praktis. Guru dapat menggunakan Metaverse untuk memindahkan siswa ke dunia virtual sambil mengajarkan konsep. - Hemat waktu
Siswa dapat menghemat waktu dengan menggunakan Web3 untuk mengumpulkan data. Pencarian cerdas Web3 akan menyarankan blog, video, dan sumber daya yang relevan kepada pengguna tanpa memerlukan banyak masukan. - Pendidikan Terdesentralisasi
Contoh paling terlihat tentang bagaimana blockchain dapat mengubah sektor pendidikan adalah dokumen digital. Beralih dari dokumen berbasis kertas ke dokumen digital, institut dapat menyimpan informasi siswa di blockchain. Menyimpan ijazah di blockchain memungkinkan siswa untuk memiliki dan mengelola prestasi akademik mereka, memungkinkan mereka untuk membagikannya kapan pun dan di mana pun mereka mau.(ra)