Bersihkan Virus Corona Bus Dicuci Dengan Sinar Ultraviolet

Pakar kesehatan di Tiongkok sinari bus-bus untuk transportasi umum dengan sinar ultraviolet dalam upaya mengatasi wabah virus Corona. Dengan penyebaran virus yang dapat tersebar melalui tetesan dan mendarat di permukaan benda, maka pihak transportasi umum dan kendaraan Tiongkok memandang perlu melakukan hal tersebut karena dipandang sebagai sarang infeksi.

Seperti dilansir dari situs web Metro, Untuk membersihkan bus-bus tersebut, telah disiapkan 210 tabung ultraviolet dan perusahaan Yanggao mengubah ruang pembersihan biasa menjadi ruang desinfeksi sinar ultraviolet, ini mempersingkat proses desinfeksi dari 40 menit menjadi sekitar 5 menit.

Hal tersebut dilakukan berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Nasional yang mengatakan bahwa virus itu sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Walaupun Organisasi Kesehatan Dunia telah memperingatkan untuk tidak menggunakan lampu ultraviolet untuk mensterilkan tangan atau area kulit lainnya.

Berikut beberapa foto yang diambil di Shanghai yang memperlihatkan bagaimana seluruh bus dipenuhi dengan cahaya lampu yang memancarkan sinar radiasi untuk menghilangkan jejak virus.

Metode desinfeksi dengan menggunakan ultraviolet adalah cara yng efisien dan lebih sedikit memakan waktu, serta membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja dan tentunya juga lebih hemat biaya. Selain itu, dengan cara ini disinfektan dilakukan secara menyeluruh dan membunuh lebih dari 99,9 persen virus. Cara ini juga tidak merusak bus serta merupakan metode desinfeksi fisik murni.

Walaupun sebagian besar wilayah di Tiongkok telah dilakukan karantina, angkutan umum sepenuhnya hanya dihentikan di Wuhan. Bus kemudian hanya digunakan untuk memindahkan staf medis dan pengiriman barang.

Di kota-kota seperti Shenzhen, armada bus dibersihkan setelah setiap perjalanan. Perhatian khusus diberikan pada kursi, sandaran tangan dan gagang. Pada saat bus berada di depo dan pemberhentian, hal ini dilakukan setiap dua jam sekali.

Disamping tiu untuk mencegah penyebaran virus, bus hanya diisi tidak lebih dari 50 persen dari kapasitasnya jadi hanya pas satu orang per kursi. Setiap bus juga dilengkapi dengan kamera untuk memastikan aturan tersebut diterapkan. Lantai bus juga ditandai untuk memberikan panduan jarak minimum antara penumpang dalam rangka mendukung mendorong “social distancing”.

Hampir semua kota-kota di seluruh Asia menyediakan gel pembersih tangan di kendaraan angkutan umum dan pemberhentian. Pembersihan filter pendingin udara juga telah ditingkatkan. Untuk meningkatkan ventilasi alami dan mengurangi risiko infeksi, beberapa operator telah memasang ventilasi jendela pada armada transportasi umumnya.(hh)