Bukalapak Perusahaan Dengan Pengembangan Produk Terbesar di Indonesia

Bukalapak tiga tahun yang hanya terdiri dari 100 karyawan dengan peran yang berfokus pada teknologi di perusahaan, mereka terdiri dari insinyur perangkat lunak, quality assurance, manajer produk, peneliti / perancang produk, dan ilmuwan data.

Pada saat itu Bukalapak hanya memiliki beberapa produk dan pelanggan pun jauh lebih sedikit daripada yang ada sekarang, tetapi Bukalapak mengetahui bahwa mereka memiliki banyak peluang pasar potensial yang berkembang pesat.

Sekarang Bukalapak telah memiliki lebih dari 1100 talenta teknologi terkmuka di Indonesia yang bekerja di berbagai peran untuk meneliti, menganalisis, merancang, berinovasi, mengembangkan, dan menangkap peluang yang dibutuhkan oleh Bukalapak. Sehingga pertumbuhan pelanggan Bukalapak dapat terus bertambah.

Perjalanan dari 100 hingga 1100 karyawan merupakan kisah pertumbuhan transformatif, meningkatnya harapan, dan perluasan serangkaian tanggung jawab. Tetapi, seperti kebanyakan kisah seperti ini, tidak datang tanpa tantangan, termasuk naik turunnya perkembangan dalam organisasi dan keputusan strategis yang kompleks.

Di banyak hal, para karyawan bisa dengan mudah tertekan, namun harus di bawah tekanan yang baik untuk memenuhi potensi awal maupun menghadapi kesulitan pasar yang sangat kompetitif, tetapi pada tahap ini Bukalapak masih bertahan dan malah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Mungkin ada orang yang bertanya-tanya kenapa Bukalapak membutuhkan begitu banyak karyawan yang berfokus pada teknologi? Bukankah Bukalapak “hanyalah perusahaan e-commerce”? Jadi apa yang dilakukan Bukalapak yang sangat berbeda?

Bukan Hanya E-Commerce, Melakukan Lebih Banyak untuk Indonesia

Bukalapak adalah perusahaan teknologi dan ini yang terpenting, didirikan dengan misi membantu sebanyak mungkin orang di Indonesia dengan membangun produk teknologi berkualitas untuk meningkatkan kehidupan mereka.

E-commerce adalah fokus awal alami bagi Bukalapak karena dapat dengan cepat mencapai dan meningkatkan mata pencaharian bagi puluhan juta orang Indonesia dengan menyediakan platform pasar yang berkualitas, yang menjadikan tempat mereka dapat membeli dan menjual segala macam barang.

Namun dalam dua tahun terakhir, Bukalapak mulai menyadari bahwa mereka dapat melakukan lebih banyak hal untuk Indonesia daripada hanya e-commerce. Sejak itu mereka telah berkembang melampaui e-commerce tradisional

Saat ini, kurang dari setengah talenta teknologi di Bukalapak benar-benar bekerja pada pengalaman pasar inti. Namun di samping pasar, Bukalapak juga memusatkan upayanya ke berbagai kelompok produk lainnya, yang banyak di antaranya bersifat eksploratori dan masih dalam mode tersembunyi.

Jadi Bukalapak memiliki beberapa grup produk yang saat ini masih belum ditampilkan. Produk-produk ini disembunyikan, sampai mereka yakin bahwa produk yang mereka bangun dapat memberikan dampak yang dapat dilihat bagi pelanggannya. Bukalapak memang tidak memiliki kebiasaan yang terlalu menjanjikan dan kurang memberikan.

Seabagai salah satu contoh, baru-baru ini Bukalapk meluncurkan satu kelompok produk utama yaitu O2O (online-to-offline), dengan diberdayakannya misi ini, maka akan membantu jutaan warung yang belum terlayani toko-toko di pinggiran kota dan daerah pedesaan di Indonesia.

Dengan begitu misi memodernisasi operasi mereka dan membantu menjembatani mereka dengan konsumen yang mengerti teknologi, yang telah menghabiskan waktu berbulan-bulan beroperasi sebagai startup-dalam-startup dengan melakukan iterasi untuk menemukan kecocokan pasar dengan produk yang tepat.

Misi dari O2O Bukalapak menunjukkan bagaimana pertumbuhan Bukalapak, basis pelanggan, dan keahlian pengembangan produk yang memungkinkan Bukalapak dapat berbuat lebih banyak dalam upaya untuk memberdayakan Indonesia di luar e-commerce tradisional.

Membangun Budaya Teknologi yang Tepat

Setelah cukup lama di lapangan Bukalapak akhirnya mengetahui bahwa modal dan koneksi tidak akan membawa mereka jauh kecuali mereka juga menggandakan tiga kekuatan utama Bukalapak yaitu: budaya, platform, dan bakat.

Bukalapak percaya bahwa dengann meletakkan budaya teknologi yang tepat untuk Bukalapak telah menempatkan Bukalapak sebagai perusahaan dengan pengembangan produk tersbesar disamping budaya Indonesia yang akan selalu menjadi inti hati dan pikiran mereka.

Selain itu, Bukalapak juga telah menghabiskan waktu dan tenaga para talentanya untuk membangun dan mengembangkan platform teknologi yang dapat melayani puluhan bahkan ratusan juta pelanggan.

Mengembangkan Platform Teknologi Serbaguna

Namun, ketika berbicara tentang platform teknologi, maka Bukalapak tidak hanya berbicara tentang kapasitas untuk melayani banyak pelanggan, tetapi juga kemampuan untuk mendukung 1100 lebih talenta teknologi dalam membangun, bereksperimen, dan memberikan perbaikan secara efektif untuk ratusan produk dan layanan teknologi di Bukalapak.

Membangun Talenta Teknologi Berkualitas

Hal penting lainnya adalah dengan membangun bakat teknologi yang kuat untuk Bukalapak. Lebih dari 99% talenta teknologi yang bekerja di Bukalapak gagal dalam proses seleksi yang ketat.

Grafik perekrutan Bukalapak juga tetap tinggi dan konsisten sejak berdirinya, karena semua pendiri di Bukalapak merupakan lulusan dari jurusan Teknik Informatika yang memahami dengan baik apa saja yang dikompromikan dalam merekrut bakat teknologi ke dalam perusahaan teknologi.

Hadirkan Pemberdayaan dan Membuat Perbedaan

Membuat sebuah perbedaan yang benar-benar selaras dengan talenta teknologi di Bukalapak, bukan hanya sekedar diaspora. Banyak dari mereka bergabung dengan Bukalapak dari perusahaan teknologi besar lain, karena mereka melihat keseriusan Bukalapak dengan misinya untuk memberdayakan Indonesia dengan teknologi.

Adanya strategi Bukalapak dengan melakukan banyak pengembangan produk paralel, dari 1100 lebih talenta teknologi yang terdiri lebih dari 100 tim kecil, yang masing-masing diberdayakan dengan tingkat kemandirian dan inisiatif yang tinggi.

Sebagai contoh, Bukalapak memiliki tim kecil yang terdiri dari 10 talenta teknologi yang difokskan untuk membangun produk berbasis AI yang akan menghasilkan 1 Triliun pendapatan tambahan untuk jutaan penjual di seluruh Indonesia.

Membangun Pusat Penelitian dan Pengembangan

Sejauh ini, jelas terlihat bahwa peran para talenta teknologi memainkan peran penting pada pertumbuhan Bukalapak dan kemampuannya untuk memberikan dampak positif bagi Indonesia. Ini membuktikan bahwa permintaan untuk talenta teknologi dan peran yang mereka mainkan di Bukalapak sangat penting, jadi kita tidak perlu mengikuti tren seperti apa yang dilakukan semua unicorn Indonesia lainnya, karena beberapa perusahaan produk teknologi besar Indonesia malah membangun bagian penting dari tim teknologi mereka di luar negeri.

Sebagai gantinya, Bukalapak telah memutuskan untuk membangun pusat Research dan Development keduanya di Bandung. Sebuah kota di Indonesia yang memiliki ekosistem startup yang dinamis dan berkembang.

Sejauh ini rencana Bukalapak adalah menggandakan dalam membuka lebih banyak pusat litbang regional di seluruh Indonesia. Diharapkan pada bulan Februari 2019 kami juga akan meluncurkan dua pusat R&D di Surabaya dan Medan, dan pusat R&D di Yogyakarta yang akan diluncurkan akhir tahun ini.

Bukalapak akan terus tumbuh, dan akan terus mengeksplorasi ide-ide lain untuk memberikan lebih banyak pemberdayaan kepada jutaan orang Indonesia untuk meningkatkan mata pencaharian mereka.(hh)

Sumber: https://www.linkedin.com/pulse/from-100-1100-tech-talents-how-bukalapak-became-largest-ibrahim-arief/