Setelah sebelumnya beberapa petingggi industry teknologi menyindir WhatsApp, kali ini Elon Musk melakukan sindiran terhadap WhatsApp dengan membuat lelucon di Twitter. Lelucon yang dibuat oleh Elon Musk ini terkait dengan kerentanan keamanan pada WhatsApp.
Seperti di lansir dari Business Insider, Elon Musk memasang status berupa gambar dari semua versi platform pesan layanan pesan instan utama berbentuk emoji lengan robot dan tulisan “Yang terakhir dilengkapi dengan peretasan telepon gratis”.
New emoji! Last one comes with free phone hack. pic.twitter.com/T3jjwZycog
— Elon Musk (@elonmusk) February 6, 2020
Foto emoji terakhir adalah emoji pesan instan milik Facebook yaitu WhatsApp, aplikasi pesan instan yang beberapa waktu terakhir menghadapi sejumlah masalah kerentanan pada sistem keamanannya.
Pada bulan Januari, analisis forensik iPhone milik CEO Amazon Jeff Bezos menyimpulkan bahwa pembobolan tersebut dilakukan menggunakan WhatsApp. Hasil investigasi menyimpulkan bahwa video yang berisi malware telah dikirim ke Bezos dari akun WhatsApp pribadi Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. Setelah video dikirim, “sejumlah besar data”berhasil di ekstrak dari perangkat.
Pada tahun 2019, WhatsApp dilaporkan telah mengungkapkan adanya 12 kerentanan keamanan, termasuk tujuh yang kondisinya “kritis.” Menurut database yang dikumpulkan dari catatan-catatan ini, jumlah ini jauh lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya, yang hanya memiliki satu atau dua kerentanan yang terdokumentasi.
WhatsApp juga mengalami pembobolan pada sistem keamanannya di masa lalu. Tepatnya pada bulan Mei 2019, aplikasi ini diretas oleh penyerang yang memasang spyware pada perangkat orang. WhatsApp mengatakan bahwa mereka telah menemukan “aktor siber canggih” yang berhasil menginfeksi perangkat dengan malware. Malware tersebut dilaporkan dapat mengumpulkan informasi sensitif, termasuk data lokasi dan pesan.
Dampak dari seringnya ada masalah keamanan dengan WhatsApp, para pejabat PBB dilaporkan tidak menggunakan WhatsApp. Jadi saat ini WhatsApp tengah berada di posisi yang cukup rentan, apalagi ada nama seperti Elon Musk yang ikut campur, sehingga ini akan membuat kontroversi kerentanan keamanan pada WhatsApp akan menarik perhatian luas.(hh)