Apabila kita secara tidak sengaja salah mengirim foto atau pesan salah pada orang atau grup yang salah, maka kita akan dapat segera memperbaikinya dalam batas waktu tertentu.
Facebook akan memperkenalkan fitur ‘unsend’, sebuah fitur yang sudah lama ditunggu-tunggu kehadirannya di aplikasi Messenger-nya, sehingga dengan adanya fitur ini memungkinkan orang untuk menghapus pesan yang tidak disengaja terkirim atau salah kirim.
Fitur baru ini akan hadir sebagai bagian dari pembaruan yang akan datang ke aplikasi perpesanan milik Facebook, walaupun demikian Facebook melalui Messengernya telah memperingatkan bahwa fitur tersebut hanya dapat digunakan dalam 10 menit setelah pesan terkirim.
Instagram dan WhatsApp, keduanya dimiliki oleh Facebook, sudah memiliki opsi untuk menghapus pesan setelah dikirim, sehingga akan menghapus pesan baik di sisi pengirim dan penerima.
Facebook Messenger saat ini memang hanya memiliki versi fitur penghapusan yang sangat terbatas, yang hanya dapat menghapus pesan dari pesan yang telah dihapus oleh orang yang mengirimkannya. Jika pengirima pesan tidak menghapusnya, maka pesan itu tidak dapat dihapus juga oleh penerima pesan.
Awal tahun ini telah terungkap bahwa CEO Facebook Mark Zuckerberg memiliki kemampuan untuk secara diam-diam menghapus pesan yang dikirim dalam percakapan pribadinya. Fitur itu diperkenalkan setelah adanya kasus peretasan Sony Pictures pada tahun 2014, yang dapat melihat informasi pribadi yang didiskusikan oleh para eksekutif senior di Sony.
Pada saat itu, Facebook mengatakan bahwa pihaknya telah membuat sejumlah perubahan untuk melindungi komunikasi para eksekutif di Facebook. Termasuk membatasi periode penyimpanan pesan untuk Mark Zuckerberg di Messenger. Hal ini dilakukan oleh Facebook sebagai bentuk kepatuhannya untuk menjalankan kewajiban hokum dalam menjaga informasi.
Isu lainnya yang beredar mengatakan bahwa perusahaan jaringan sosial itu sedang menggulirkan fitur ini ke semua penggunanya yang telah diintensifkan sejak bulan lalu, ketika sebuah prototipe fitur ‘unsend’ itu ditemukan oleh Jane Wong, yang kemudian membagikan screenshot dari fitur tersebut di Twitter.